Penulis: Imron Ar Rosyid*
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammaad SAW merupakan salah satu ibadah yang sangat terpuji.Karena kita sebagai ummat islam sangat bersyukur atas lahirnya nabi Muhammad SAW,dimana kita kelak yang mengharapkan syafaat dari barakah membaca shalawat.
Bagi umat Nabi Muhammad harus bersyukur karena kita menjadi umat Nabi Muhammad ,sebab banyak kelebihan yang dimiliki umat Nabi Muhammad dibanding umat-umat para nabi lain .Sehingga, Nabi Adam pernah bersabda : “Allah telah memberi umat Muhammad ,empat kemuliaan yang tidak diberikan-Nya kepadaku.
(Baca juga: puasa: upaya meneladani sifat-sifat Allah swt)
Pertama,bahwa taubatku hanya diterima di Makkah ,sedang umat Muhammad jika bertaubat dimana saja diterima oleh Allah.,
Kedua,bahwa aku dahulunya berpakaian, kemudian ditelanjangai sesudah melakukan maksiat, sedang umat Muhammad bermaksiat dalam keadaaan telanjang, kemudian diberipakaian.
Ketiga,bahwa tatkala aku bermaksiat ,aku dipisahkan dengan isteriku , sedang umat Nabi Muhammad melakukan maksiat ,tetapi tidak dipisahkan suami dengan isterinya.
Keempat ,bahwa aku bermaksiat di dalam surge lalu dikeluarkan ,tetapi umat Muhammad bermaksiat di luar surga, akan dimasukkan kedalam surge jika bertaubat .(Tanbihul Ghafilin)
Maka tidaklah berlebihan kalau kita memperbanyak bershalawat terhadap Baginda Nabi Muhammad .Karena kita hanya manusia biasa hanya berharap mendaapatkan syafaatnya Nabi Muhammad .Selain itu, di dalam Alquran juga dijelaskan mengenai perintah agar umat islam bershalawat atas Nabi Muhammad
Allah berfirman di dalam surah Al-Ahzab, 58:
إن الله و ملآ ئكته يصلون على النبي يا أيها الذين امنوا صلو عليه وسلموا تسليما َ
Artinya:”Sesungguhnya Allah dan para malaikat –Nya bershalawat pada Nabi,Wahai orang-orang mukmin ,bershalawat dan salamlah padanya (Nabi)”. Ayat ini menyuruh umat islam untuk bershalawat dimanapun dan kapanpun .Dalam pelaksanaannya mesti dilakukan dengan khidmat , sungguh-sungguh dan sepenuh hati . Disampingitu,para ulama’ tafsir menjelaskan maksud dari ayat ini , yaitu bahwa shalawat Allah pada Nabi itu berupa rahmat yang diberikan oleh Allah pada Nabi ,sedangkan shalawat paramalikat itu berupa do’a kepada Nabi Muhammad
Shalawat selain bentuk ibadah juga mendapatkan pahala. Di Negara kita Indonesia , khususnya di pulau jawa sangat menggemari membaca shalawat karena mereka ingin melampiaskan kerinduan mereka kepad aNabi Muhammad dan berharap bisa berjumpa melalui mimpi dan bisa berkumpul juga dihari akhir (kiamat). Shalawat juga menjadi tradisi bagi kaum ahlsunnah waljama’ah seperti acara isro’ mi’roj, maulid nabi, walimatul khitan dll.Semua itu desilingi dengan pembacaan shalawat karena diacara itu mereka mengharap barokah Nabi Muhammad .Shalawat juga meamiliki keutamaan dan keagungan yang kembali pada sang pembaca seperti hadits di bawah ini:
قال رسول الله صلعم : من ذكرت عنده فليصل علي فإ نه من صلى علي مرة ، صلى الله عليه عشر
Artinya: Rasulullah SAW bersabda :”Seseorang yang ketika namaku disebut disisinya ,maka bershalawatlah untukku ,karena sesungguhnya barang siapa bersholawat untukku satu kali ,maka Allah bershalawat (memberi rahmat ) padanya. Sangat jelas sekali bahwasannya apabila kita membaca shalawat kita mendapatkan rahmat yang insya Allah dapat menolong kita dari siksa kubur dan api neraka karena syafaat dari Nabi Muhammad.
Dan juga, apabila kita istikomah dalam membaca shalawat maka kita menjadi umat paling dekat dengan Nabi di hari kiamat seperti hadist Nabi Muhammad SAW:
قال رسول صلعم :إن أولى النا س بي يوم القيا مة أكثر هم علي صلا ة ة
Artinya : Rasulullah SAW bersabda :” Sesungguhnya orang yang terdekat padaku di hari kiamat ialah orang yang terbanyak bershalawat untukku”. Selain itu, keutamaan membaca shalawat ketika pada hari jumat , apabila kita membaca dengan istikomah kelak di hari kiamat wajah kita akan bercahaya seperti sabda Rasulullah SAW :
قال رسول الله صلعم :من صلى علي يوم الجمعة مائة مرة جاء يوم القيمة ومعه نور لو قسم ذ لك النور بين ا الخلق كلهم لو سعهم
Artinya: Rasulullah bersabda :”Barang siapa membaca shalawat untukku seratus kali pada hari jumat ,ia akan datang di hari kiamat dengan bercahaya , yang mana cahayanya dapat menjangkau semua makhluk jika dibagi kepada mereka.”
Jangan sampai kita sekali-kali melupakan untuk membaca shalawat karena akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Ada sebuah cerita yang dinukil dalam kitab Zubdatul Wa’idhin bahwa ada seorang shaleh lupa membaca shalawat dan salamu ntuk baginda Nabi SAW di waktu tasyahhud dalam shalatnya ,kemudian ia bermimpi melihat Rasulullah seakan-akan bertanya padanya :”Kenapa engkau lupa bershalawat untuk aku?”.Ia menjawab dalam mimpinya:”Aku lupa karena repot dengan memuja pada Allah” .
“ Tidaklah engkau mendengar sabdaku”,Tanya Rasullah SAW ,bahwa segala amal berhenti dan segala doa tertahan sampai dibacakan shalawat untukku,dan bahwa jika seorang hamba Allah datang pada hari kiamat dengan amal kebajikan penghuni dunia seluruhnya tetapi tidak disertai dengan shalawat untukku, niscaya tidak diterima amal itu semuanya dan dikembalikan.
(Baca juga: tantangan aqidah aswaja di abad 21)
Macam shalawat yang biasa dibaca oleh kaum aswaja :
A.Shalawat Al-DAiba’i
Ialah shalawat yang biasanya dibaca pada perayaan maulid Nabi Muhammad SAW .Kalau orang jawa menyebutnya dhiba’an ,namun kita harus mengetahui siapakah pengarang shalawat ini .
Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad al-Syaibani al-Yamani al-Zabidi al-Syaf’i. Beliau adalah pengarang dari shalawat Al-Daiba’I (yang dikenal dengan ibnu al-Daib’i.Al-Daiba’I menurut bahasa sudan adalah putih).Beliau dilahirkan pada bulan muharram tahun 866h dan wafat pada hari jumat tanggal 12 rajab tahun 944.Salah satu contoh shalawat Al-Daiba’i ialah
ياَ رَبِّ وَارْضَ عَنِ الصَحَبَة ياَ رَ بِّ وَ ا رْ ضَ عَنِ السُّلأَ لة
B.Shalawatbarzanji
Biasanya shalawat ini dibaca setelah membaca shalawat Al-Daiba’i, dan bersamaan dengan mahalull qiyam (yaitu dengan berdiri).Yang mengarang shalawat ini adalah seorang mufti dari kalangan syafiiyah yaitu Ja’far al-Barzanji al-Madani. Beliau seorang khotib masjidi al-haram . Beliau wafat di madinah tahun 1177H /1736M.Diantara karangan beliau adalah kisah mauled Nabi.Contoh shalawat barzanji
ياَ نَبِي سَلأَ مٌ عَلَيْكَ ياَ رَسُوْلْ سَلاَ مٌ عَلَيْكَ
Seseorang dianggap orang pelit atau bakhil apabila dia berada di dalam suatu kumpulan dan mendengar namaNabi Muhammad ,kemudian dia tidak bershalawat didalam hadits dijelaskan
قال ر سول ا لله : ألبخيل من ذكرت عنده فلم يصل علي
Artinya: Rasulullah Saw bersabda: “Dianggap bakhil atau pelit ,orang yang mendengar namaku disebut, kemudian dia tidak bershalawt”.
Itulah sebabnya kita dianjurkan membaca shalawat untuk mengingat pada Nabi Muhammad dan juga mengagungkan Nabi Muhammad SAW.Agar kita mendapatkan pertolongan beliau di hari kiamat .Selainitu , kita juga mengharapkan syafaat beliau agar kita semua bisa selamat dari siksa api neraka.
أللهم صل على سيدنا محمد و على أل سيدنا محمد
Sumber gambar: islam.nu.or.id
Penulis merupakan alumni MA Unggulan Nuris