Penulis: Juwita Indah Permata*

Beberapa tahun terakhir belantika musik tanah air diramaikan dengan salah genre yaitu musik religi dan sholawat. Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat membuat musik religi dan sholawat ini langsung menggaet ribuan bahkan jutaan pennggemarnya. Kita mungkin sudah mengenal grup musik Sabyan yang sangat fenomenal. Nah, kali ini kita akan membahas musisi religi lain yang tak kalah memukau. Namanya Ai Khadijah. Yuk lanjutin baca!

(Baca juga:nissa sabyan: pelantun sholawat era milenial)

Ai Khodijah lahir di Bandung, Jawa Barat 15 juli 1998. Ai Khodijah adalah anak dari pasangan Opan Supandi dan Dedeh Hotimah.  Ai Khodijah merupakan vokalis dari grup musik gambus El Mighwar. Ai Khodijah mulai dikenal setelah beberapa videonya disukai oleh warganet di kanal Youtube bersama grupnya El Mighwar.

Bermodal suara merdunya yang khas, mojang bnadung telah menikah dengan Muhammad Ridwan pada tanggal 22 desember 2018 ini, sukses mendapat perhatian dari pencinta musik di tanah air. Bahkan, beberapa video yang berisi penggalan kisah Nabi Muhammad SAW yang diambil dari cuplikan film, menggunakan lagu yang dibawakan oleh Ai Khodijah sebagai musik latarnya.

Beberapa lagu yang memiliki jumlah view terbanyak dari Ai Khodijah antara lain: Adfayta, Ya Sayyidi, dan Huwannur. Lagu Huwannur diambil dari syair yang dikarang oleh Habib Ali Al Habsyi sebagai berikut.

(Baca juga: tasya kamila, suara di balik lagu anak gembala)

Lirik Lagu Huwannur Karangan Habib Ali Al Habsyi dan Artinya

هُوَ النُّوْرُ يَهْدِي الْحَائِرِيْنَ ضِيَاؤُهُ

Huwan-nuuru yahdiil haa-iriina dliyaa-uhu

Dialah Nabi SAW Pelita cahaya yang memberi petunjuk orang-orang yang bimbang

وَ فِي الْحَشْرِ ظِلُّ الْمُرْسَلِيْنَ لِوَاؤُهُ

Wa fiil hasyri dhillul mursaliina liwaa-uhu

Di padang mahsyar panjinya sebagai pemberi naungan

تَلَقَّى مِنَ الْغَيْبِ الْمُجَرَّدِ حِكْمَةً

Talaqqoo minal ghoibil mujarrodi hikmatan

Sampailah kepadanya hikmah tanpa perantara apapun

بِهَا أَمْطَرَتْ فِي الْخَافِقَيْنِ سَمَاؤُهُ

Bihaa amthorot fil khoofiqoini samaa-uhu

Dengan hikmah itu hujanlah langit (dengan rahmat) di segala penjuru barat dan timur

وَمَشْهُوْدُ أَهْلِ الْحَقِّ مِنْهُ لَطَائِفٌ

Wa masyhuudu ahlil haqqi minhu lathoo-ifun

Para saksi dari para ahli makrifah yg dalam kebenaran, menyaksikan dari beliau saw kasih sayang dan kelembutan kelembutan

تُخَبِّرُ أَنَّ الْمَجْدَ وَالشَّأْ وَشَاؤُهُ

Tukhobbiru annal majda wasysya, wasyaa-uhu

Dikabarkan sungguh apa yg terjadi adalah dengan keinginanmu (Muhammad SAW)

فَلِلّهِ مَالِلْعَيْنِ مِنْ مَشْهَدِ اجْتِلاَ

Fallillaahi maa lil’aini min masyhadijtilaa

Padaku penglihatan apa apa yg kusaksikan sangalah berpijar luhur

يَعِزُّ عَلَى أَهْلِ الْحِجَابِ اجْتِلاَؤُهُ

Ya’izzu ‘ala ahlil hijaabijtilaa-uhu

Menundukkan para pemilik kemuliaan yang masih tertutup penglihatannya dari pandangan keluhuran ini,

أَيَا نَازِحًا عَنِّي وَمَسْكَنُهُ الْحَشَا

Ayaa naazihaan ‘anniy wa maskanuhul hasyaa

Wahai yang jauh dariku dan tempatnya di lubuk hati yang terdalam,

أَجِبْ مَنْ مَلاَ كُلَّ النَّوَاحِي نِدَاؤُهُ

Ajib man malaa kullan-nawaahiy nidaa-uhu

Jawablah wahai saudaraku seruan (Sang Nabi saw) yang memenuhi segala penjuru,

أَجِبْ مَنْ تَوَلاَّهُ الْهَوَى فِيْكَ وَامْضِ فِي

Ajib man tawallaahul hawaa fiika wamdli fiy

Jawablah wahai yang diriku adalah terbenam dalam rindu padamu (Muhammad SAW), dan mengalir pada-

فُؤَادِي مَايَهْوَى الْهَوَى وَيَشَاؤُهُ

Fu-aadiya maa yahwaal hawaa wa yasyaa-uhu

Sanubariku apa apa yg dirindukan sanubari ini dan yg ia (diriku) dambakan

بَنَى الْحُبُّ فِى وَسْطِ الْفُؤَادِ مَنَازِلاً

Banal hubbu fiy wasthil fu-aadi manaazilaan

Cinta membangun istana agung di dalam hati yg terdalam

فَلِلّهِ بَانٍ فَاقَ صُنْعًا بِنَاؤُهُ

FaLillaahi baanin faaqo shun’an binaa-uhu

Demi Allah, sungguh tempat itu paling tinggi dan indah di antara bangunan (tempat) yang lain

Sumber gambar: jurnalsumbar.com

Penulis merupakan siswa kelas XI IPS SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik