Sudah Rindu Kuliah secara Langsung, Efektivitas Perkuliahan Daring Membosankan dan Keterbatasan Kuota
Pesantren Nuris – Kisah menarik alumni Nuris yang satu ini perlu kita kepoin lebih lanjut gaes. Betapa tidak, jauh ke kota berjuluk Paris van Java, banyak keunikan yang didapatkannya selama studi di kota itu, padahal dasar sukunya sendiri adalah Madura. Lucu-lucu kek gimana gitu ya, justru merasa semakin kaya negeri ini, konon katanya. Bagaimana kisahnya, yuk baca dong!
Alumni Nuris angkatan kelulusan tahun 2018 silam barangkali ada yang mengenal sosok jenius dan supel ini? Yes, namanya adalah Ahmad Ali Mortade. Dia lulusan MA Unggulan Nuris, jurusan program keagamaan (PK), tahun 2018.
Petualangan studi sarjananya cukup menantang alumni Nuris yang satu ini. Pasalnya, meski tak keluar negeri, nun jauh ke Kota Bandung, konon punya budaya yang 360 derajat berbeda dengan etnis Madura yang Ali rasakan selama ini. Kondisi ini dijalaninya usai lolos jalur SPAN-PTKIN pada jurusan hukum keluarga di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati.
(baca juga: Terpilih jadi Ketua Umum KMNU UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Alumni Nuris ini Siap Berkhidmat)
Lelaki kelahiran Jember, 12 Januari 2000 pun berusaha beradaptasi semaksimal mungkin agar merasa nyaman dalam menuntaskan studi sarjananya di sana. “Unik ya negeri ini, baru sampai Bandung saya belajar bahasa Sunda dan budayanya juga. Menarik sih dan tersadar bahwa negeri ini memang kaya. Maklum selama ini kan saya di pesantren.” Tuturnya.
Namun, pandemi covid-19 yang kini setahun mendera secara global berdampak pada jalannya perkuliahan yang biasanya tatap muka kini daring. “Bosen dan gak asyik, sudah kangen kuliah secara langsung tanpa hambatan kuota dan kadang ada saja rintangannya.” Imbuh pemuda asal Sumberpakem, Sumberjamber, Jember ini.
Kini, masuk tahun ketiga perkuliahan, lelaki yang bercita-cita menjadi jaksa ini, terus berfokus menjalani perkuliahan dengan optimis dan bergegas pada kelulusan. Pada jurusan hukum keluarga yang dijalaninya, Ali, ambil konsentrasi kepenghuluan. Konon, capaian indeks prestasi kumulatifnya fantastis lho, yakni, 3,62. Keren kan??
“Mohon doanya semoga terus diberi kelancaran selama studi di kota kembang ini. Semua yang telah saya dapatkan di pesantren telah membuat saya siap dan mudah beradaptasi dengan cepat meski jauh dari rumah. Semoga Nuris semakin jaya dan berprestasi terus.” Tutupnya.[AF.Red]
Nama : Ahmad Ali Mortade
Lembaga : MA Unggulan Nuris, jurusan PK, tahun 2018
Kuliah : UIN Sunan Gunung Jati, Bandung, jurusan hukum keluarga