Penulis: Rofiatul Ananda*
Tidak terasa bulan Ramadhan telah tiba. Terdapat beragam hal unik dan sudah menjadi tradisi di bulan Ramadhan, salah satunya adalah takjil. Takjil berasal dari bahasa Arab ‘ta’jiilul fithr’ artinya menyegerakan berbuka puasa. Selain itu, makanan yang disajikan di bulan Ramadhan juga disebut dengan takjil.
(Baca juga: yuk isi ramadhanmu dengan hal-hal positif)
Banyak macam pemberian takjil, seperti nasi, roti, kurma, kolak, teh, maupun camilan tradisional lokal lainnya. Takjil disediakan oleh umat secara sukarela sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Untuk itu disyari’atkan bagi umat muslim memberi hidangan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa bersamanya, karena makanan ketika itu sangat disukainya. Di situlah letak nikmat sesungguhnya. Itulah keutamaannya memberikan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa.
Di bulan Ramadhan yang penuh dengan berkah ini, tidak sedikit orang yang berbondong-bondong untuk bersodaqoh dengan membagikan takjil. Hal ini sering kita jumpai di masjid, di pertigaan lampu merah, panti asuhan, dan lain-lain. Semua itu dalam rangka berbagi kebahagiaan di bulan yang penuh berkah. Seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa dan berbagi dengan sesama di bulan Ramadhan, kedudukannya sama dengan orang yang meninggalkan syahwatnya karena Allah. Namun, berbagi takjil atau tidak bergantung pada pribadi masing-masing, yang penting ikhlas.
(Baca juga: berkah ramadhan raih malam lailatul qadr)
Selain itu, orang yang memberikan buka kepada orang yang berpuasa, malaikat akan mendoakannya sampai orang yang berpuasa tersebut menyelesaikan hajatnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya orang yang berpuasa jika ia berbuka pada seseorang, maka malaikat akan mendo’akan orang tersebut hingga orang yang berpuasa tersebut selesai hajatnya, atau: Sampai menyelesaikan makanannya.” (HR Darimi dan Abu Ya’la dengan isnad Jayid). Berdasarkan penjelasan di atas, marilah kita selalu berbagi di bulan Ramadhan ini. Namun, semua itu sesuai dengan kemampuan yang penting ikhlas.
Sumber gambar: aceh.antaranews.com
Penulis merupakan alumni SMA Nuris Jember