Hadi Siswanto: Tujuan Saya Mengabdi untuk Ngalap Barokah Pengasuh
Pesantren Nuris- Tetap mengabdi sepenuh hati merupakan salah satu panggilan jiwa alumni yang satu ini, baginya tetap mengabdi dan berusaha membantu di pesantren adalah salah satu cara untuk ngalap barokah dari sang guru.
Alumni ini adalah Hadi Siswanto. Ia merupakan alumni SMP Nuris Jember lulusan tahun 2015, setelah lulus dari SMP, ia lantas melanjutkan di SMA Nuris Jember, mengambil jurusan IPS science dan lulus pada tahun 2018.
Ketika duduk di bangku SMP Nuris Jember, ia pernah aktif di ekstrakurikuler badminton, sedangkan ketika di SMA Nuris Jember ia aktif di OSIS, dan setelah lulus dari SMA Nuris Jember ia memutuskan untuk tetap tinggal dan mengabdi di Pesantren Nuris Jember, sembari menjalani kiprahnya menjadi mahasiswa di Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Jember.
(Baca juga: buat prototipe sistem monitoring suhu berbasis telegram, alumni smk nuris jember lulus d3 teknik)
“Sedari lulus SMA saya langsung ngabdi dan jadi pengurus di bagian TU struktural Waka Biro 4 pendidikan (2018), kemudian di tahun 2019 saya dipercaya untuk membantu di bagian kesiswaan struktural MHQ putra, lalu pada 2020 saya di bagian kurikulum MQ MTs putra hingga sekarang,” ungkapnya.
Ia mengaku mengabdi adalah panggilan hatinya, karena baginya dengan mengabdi ia bisa membantu di pesantren dan mengharap barokah dari syaikhul ma’had Nurul Islam Jember.
“Kebetulan saya kuliahnya di Jember yakni di Universitas Jember, jadi saya mengharuskan diri saya untuk mengabdi/membantu pengasuh dan pengurus pesantren. Meskipun rumah saya sebenarnya lebih dekat ke kampus sendiri, tetapi saya lebih memilih untuk tetap di pesantren atau mengabdi. Saya tidak bisa memberikan lebih kepada lembaga yang sudah menjadikan saya sampai seperti sekarang ini, setidaknya saya bisa meringankan beban dengan membantu pengasuh dan pengurus dalam mengurus para santri dan yayasan pondok pesantren. Tidak lain dan tidak bukan tujuan saya mengabdi adalah hanya untuk ngalap barokahnya pengasuh, dan guru di yayasan pondok pesantren,” ujar lelaki kelahiran Jember, 13 Oktober 1999 ini.
Ketika ditanya bagaimana ia mengatur waktunya antara mengabdi dan menjadi mahasiswa, ia benar-benar mengatur waktunya, membagi antara pesantren dan kuliah.
(Baca juga: kuliah sembari mengabdi alumni ini taklukkan s 1 tepat waktu)
“Alhamdulillah, dengan adanya pandemi seperti ini tidak bisa masuk kuliah ke kampus atau kuliah daring sehingga saya bisa memaksimalkan waktu saya di pondok, sebelum terjadinya pandemi saya berusaha sebisa mungkin untuk mengambil kelas mata kuliah di waktu pagi, siang atau sore sehingga malam hari saya bisa pulang ke pesantren dan melanjutkan kegiatan pesantren,” ungkapnya.
Ia juga menceritakan sedikit tentang alasannya mengambil jurusan kesejahteraan sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jember.
“Ada beberapa alasan yang pertama karena memang suka perihal ilmu sosial, jumlah peminatnya pada waktu itu masih sedikit sehingga peluang masuk sangat besar, dan lebih ingin mendalami ilmu-ilmu sosial, selain itu supaya linier juga dengan jurusan saya semasa di SMA Nuris Jember,” ujarnya.
Selain sebagai mahasiswa ia juga aktif di ekstrakurikuler badminton fakultas dan UKMO badminton Unej. Ia mengaku mengukai badminton dari waktu kecil sebelum mondok di Pesantren Nuris Jember. di Unej ia juga pernah menjadi kepanitiaan dalam ajang pertandingan badminton Besuki raya se Tapal Kuda yang diadakan di gedung Soetardjo Unej. [Red.Dev]
Nama: Hadi Siswanto
Tempat, tanggal lahir: Jember, 13 Oktober 1999
Lembaga: SMP Nuris Jember 2015 dan SMA Nuris Jember Jurusan IPS 1 (2018)
Kuliah: S1 Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial, FISIP, Universitas Jember
Karier: Pengurus di bagian TU struktural Waka Biro 4 pendidikan (2018), di bagian kesiswaan struktural MHQ putra (2019), di bagian kurikulum MQ MTs putra 2020 hingga sekarang