Penulis : Winda Ernawati*
Ramadhan bukan hanya bulan suci bagi umat islam.Karena dibulan inilah umat islam di wajibkan untuk menahan lapar dan haus serta menahan amarah.Namun, di bulan suci ini pula pernah terjadi peperangan yang sangat dahsyat dan berarti bagi umat islam yakni yang disebut Perang Badar.
Perang Badar terjadi pada tanggal 13 Maret 624 M,atau hari ke-17 Ramadan tahun 2 hijriah di wilayah Badar (Saudi Arabia).Perang badar berlangsung tepat pada tanggal 17 Ramadan,Perang Badar juga terjadi pada tahun pertama umat islam diwajibkan untuk berpuasa pada bulan ramadan.
(Baca juga: sejarah asal-mula kertas putih)
Perang Badar ini yang dilakukan antara pembela islam dan musuh islam. Saking hebatnya Perang Badar ini,Allah namakan hari terjadinya peristiwa tersebut dengan sebutan Yaum Al Furqan ( hari pembeda)karena, Allah hendak membedakan mana yang haq dan mana yang batil.Dalam peristiwa Perang Badar ini keimanan umat islam sangat diuji. Pasukan muslimin dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan kaum Quraisy dipimpin oleh Abu Jahal.
Pada saat itu pasukan kaum muslimin terbilang sangat sedikit yang terdiri atas 313 orang.dua orang di antaranya menunggangi kuda,tujuh puluh berunta dan yang lainnya berjalan kaki.Sedangkan pasukan musuh terdiri atas sembilan ratus hingga seribu orang, semuanya memakai peralatan yang terbuat dari besi dan baja lengkap dengan senjata dan kuda-kuda yang sudah terlatih juga disertai dengan properti yang bersifat kuat.
Sehingga Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka diatas musuh-musuh islam. Kemudian allah memenangkan Rasul-Nya dan menampakkan wahyu serta bala tentara yang diturunkan-Nya, dan membuat wajah Nabi serta bala tentaranya putih berseri dan membuat setan serta balatentaranya terhina.
(Baca juga: sejarah tasbih)
Pecahnya Perang Badar dilatar belakangi oleh beberapa sebab, Adanya kecemburuan Kaum Quraisy terhadap berkembangnya kota madinah di bawah pimpinan Nabi Muhammad SAW, Kaum muslimin yang mencegah kafillah dagang Abu Sufyan (yang saat itu masih kafir) yang membawa barang dagangan Quraisy dari Syam. Kaum muslimin melakukan Perang Badar ini semata-mata untuk mempertahankan dan menegakkan agama Islam. Perang Badar berakhir dengan kemenangan di tangan Kauym Muslimin
Kemenangan kaum Muslimin semakin menguatkan posisi Islam di kawasan Madinah.Bagi kaum Quraisy kekalahan mereka dalam Perang Badar sangat mengecewakan yang mendalam hingga meninggikan hasrat untuk mengalahkan kaum muslimin dengan persiapan yang sangat matang dan mantap.
Sumber gambar: biem.co
Penulis merupakan siswa kelas X SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik