Ibn Al-Haitsam, Bapak Optik Modern Peneliti Cahaya

Penulis: Saffanatus Saniyyah*

Nama lengkapnya ialah Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al- Haitsam, lahir di Bashrah 365 Hijriyyah (965 Masehi). Karena Ibn al-Haitsam telah banyak menemukan penelitian mengenai cahaya, beliau dikenal sebagai bapak optik modern.

Ibn Al-Haitsam juga memberikan ilham kepada ahli sains barat Roger Bacon dan Kepler dalam menciptakan teleskop dan mikroskop, dan mendapat julukan Al-Hazen. Selain dikenal sebagai bapak optik, Ibn al-Haitsam juga merupakan dikenal sebagai ilmuwan di bidang sains, falak, geometri, matematika, dan filsafat.

(Baca juga: tokoh islam indonesia pendakwah dosen serta penulis)

Beliau memulai pendidikannya di tanah kelahirannya, sebelum diangkat menjadi pegawai pemerintah di sana. Sebab rasa cinta terhadap ilmu sangat besar, setelah lama bekerja di pemerintahan, Ibn al-Haitsam memutuskan untuk merantau ke Ahwaz dan Mesir. Dalam perjalanannya Ibn al=Haitsam menghasilkan beberapa karya tulisan yang luar biasa.

Selama berada di Mesir Ibn al-Haitsam memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai aliran dari Sungai Nil. Untuk mendapatkan biaya dalam menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, Ibn al-Haitsam menyalin buku-buku mengenai metematika dan ilmu falak. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemukan berbagai data penting tentang cahaya.

Dari situ beliau menulis beberapa buku mengenai cahaya yang telah diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu, Light dan On Twilight.

(Baca juga: ali bin abi thalib; gerbang ilmu pengetahuan)

Pada buku tersebut banyak membahas tentang senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari, juga bayang-bayang dan gerhana. Ibn al-Haitsam melakukan percobaan pada kaca yang dibakar. Dan dari situlah awal mula ditemukannya teori lensa pembesar.

Dengan teori tersebut para ilmuwan di Italia menggunakannya untuk menghasilkan kaca pembesar yang pertama di dunia.

Ibn al-Haitsam memiliki pandangan yang sangat bergairah dalm mencari dan mendalami ilmu pengetahuan di usia mudanya. Sumbangan beliau terhadap berbagai ilmu juga sangat banyak. Oleh karena itu, Ibn al-Haitsam juga dikenal sebagai seorang yang miskin dari segi materi, akan tetapi beliau kaya akan ilmu.

Ibn al-Haitsam wafat pada 1040  Masehi pada usia 74 tahun di Qahirah. Berikut beberapa karyanya dalam bidang optik: Risalah Fi Al-Ain Wa Al-Abshar, Risalah Fi In’ithaf Adh-Dhau, Kitab Fi Al-Halah Wa Qaus Qazah, Risalah Fi Al-Maraya Al-Muhriqah Bi Ad-Dhawir dan Risalah Fi Al-Maraya Al-Muhriqah Bi Al-Quthu.

Sumber gambar: detik.com

Penulis merupakan siswa kelas XII IPA 2 MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post