Dosen UNEJ Bekali Santri Nuris Keterampilan Budidaya Sayur Organik dan Pupuk Kompos Teknologi Takakura

Bangkitkan Kesadaran Pengelolaan Limbah dan Produk Bahan Pangan yang Sehat serta Bernilai Ekonomis

Pesantren Nuris – Empat dosen Universitas Jember (UNEJ) beri pelatihan keterampilan budidaya sayur organik dan produk pupuk kompos teknologi takakura kepada puluhan santri Nuris di laboratorium IPA Pesantren Nuris Jember pada hari Sabtu, 02 Oktober 2021 lalu.

Pemateri dalam pelatihan bertajuk “Pengembangan Budidaya Sayur Organik dan Produksi Pupuk Kompos Teknologi Takakura di Pesantren Nuris Jember dengan Pemanfaatan Barang Bekas dan Limbah Dapur Umum Pesantren” yakni, Sholeh Avivi, Bakhroini Habriantono, Dwi Erwin Kusbianto, dan Mohammad Nur Khozin.

Mereka mengisi materi sesuai bidang keahlian masing-masing yakni, pertanian organik disampaikan oleh Sholeh Avivi dan Bakhroini Habriantono, teknologi komposting takakura disampaikan oleh Dwi Erwin Kusbianto, dan budidaya tanaman secara vertikultur yang disampaikan oleh Mohammad Nur Khozin.    

Puluhan santri Nuris tampak antusias mengikuti pelatihan. Mereka adalah santri yang memiliki minat bidang sains dan karya ilmiah. Mereka dibidik untuk dipersiapkan menjadi pelopor dan penggerak di Pesantren Nuris Jember dalam membudidayakan tanaman organik dan pemanfaatan limbah atau sampah di pesantren dalam memproduksi pupuk kompos teknologi takakura.

(baca juga: Hidupkan Tradisi Ulama Salaf dengan Ilmu Arudl, Ma’had Aly Nurul Islam Jember Selenggarakan Pelatihan)

Salah satu pemateri menuturkan, “Pelatihan ini adalah salah satu wujud tridharma kami sebagai dosen untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat yang dalam hal ini santri. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa limbah atau sampah selalu menjadi problem. Nah, kami berusaha memberikan solusi bagaimana limbah atau sampah memiliki dayaguna yang bermanfaat jika dikelola dengan baik.”

“Kegiatan pelatihan ini tidak sekadar penyampaian materi saja, tetapi juga langsung mempraktikannya. Adapun tahap pelatihan ini terbagi dalam 4 tahap yakni: pertama, oberservasi dan persiapan; kedua, pemberian materi dan praktik; ketiga, monitoring terkait perawatan; dan keempat, pendampingan saat panen termasuk saat pengemasan pupuk kompos tersebut.” imbuh Mohammad Nur Khozin.

Dengan terselenggaranya pelatihan yang diisi oleh akademisi yang mumpuni di bidang pertanian dan perkebunan tersebut, di masa depan para santri yang terlibat diharapkan dapat menularkan dan menggiatkan kegiatan pengelolaan limbah dan sampah di pesantren untuk bercocok tanam secara organik.

(baca juga: Seminar Internasional Public Speaking, Datangkan Narasumber Doktoral Universitas Sun Yat Sen China)

Pemilihan topik budidaya sayur organik dan produk kompos teknologi takakura tersebut karena terdapat tiga keunggulan yang akan didapatkan. Keunggulannya di antaranya adalah sayur organik dalam proses penanamannya tidak merusak lingkungan dan lebih sehat untuk dikonsumsi juga ekonomis, pupuk kompos teknologi takakura juga tidak berbau dan mengganggu lingkungan sekitar serta mudah diproduksi, juga sistem budidaya vertikultur dapat memaksimalkan hasil tanaman dari lahan yang terbatas.[AF.Red]

salah satu dosen UNEJ yang juga memberikan materi kepada puluhan santri Nuris
dokumentasi salah satu santri Nuris praktik budidaya sayur organik dengan vertikultur
dokumentasi salah satu santri Nuris praktik produk pupuk kompos teknologi takakura
Related Post