Makna Mengabdi bagi Seorang Santri sekaligus Mahasiswa FMIPA Biologi Universitas Jember

Harus Punya Prioritas Waktu, Mengabdi sebagai Upaya Gali Kedalaman Ilmu dan Berbagi Pengetahuan

Pesantren Nuris – Alumni Nuris yang satu ini terbilang unik dalam memahami makna mengabdi. Meski saat ini sedang kuliah di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), jurusan biologi, Universitas Jember dengan seabrek kesibukannya, niat dan visinya mengabdi di pesantren tak goyah, justru baginya mengasyikkan. Bagaimana ceritanya? Hayuk kepoin!!!

Gadis berparas cantik dan pintar ini bernama Anggie Angraeni. Dia lulusan SMA Nuris Jember, jurusan IPA, tahun 2021 ini. Sedari awal nyantri di Pesantren Nuris Jember kala dia menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Nuris Jember dan lulus tahun 2018 silam. Kemudian ia terus merangkai mimpinya di ilmu sains dengan menuntaskan pendidikan di SMA Nuris Jember.

Usai tamat di pesantren yang diasuh oleh Gus Robith Qoshidi tersebut, ia melanjutkan studi sarjana di FMIPA Universitas Jember (UNEJ). Bak gayung bersambut, mimpi kecilnya itu terwujud untuk mendalami ilmu alam tersebut melalui jalur prestasi yakni, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

“Masuk jurusan biologi itu memang passion saya sejak dulu. Suka mempelajari organisme dan  segala kehidupannya dan yang terpenting ini kemauan yang memang paling saya inginkan. Alhamdulillah semuanya terwujud. Saya ucapkan terima kasih kepada lembaga ini yang telah membantu saya menggapai impian.” Tutur Anggie, sapaan akrabnya.

(baca juga: Jadi Lulusan Tercepat sekaligus IPK Tertinggi, Alumni Nuris ingin Lanjut S-2)

Ada hal yang menarik terhadap sosok semampai yang selalu ingin banyak belajar ini, nyalinya tergolong besar. Meski kuliah di jurusan yang tergolong cukup berat, ia memilih tetap mengabdikan diri di Pesantren Nuris Jember yang telah mewujudkan impiannya. Ia sama sekali tak merasa keberatan harus all out membantu pesantren sekaligus studi sarjana.

“Meski sudah enam tahun di pesantren, saya biasa saja dan tak bosan berproses di sini. Bagi saya mengabdi berbeda dengan bekerja, jadi ada kebahagiaan tersendiri bagi saya jika saya bisa membantu semampu saya di pesantren. Jika bekerja ada semacam beban kerja dan batasan waktu dengan segala tuntutannya, tetapi mengabdi apa pun yang menjadi tanggung jawabnya tak terbatas waktu apalagi menjadi beban, sama sekali bukan beban.”

Di Pesantren Nuris Jember, perempuan jelita kelahiran Jember, 29 Mei 2002 tersebut dipercaya sebagai ketua kamar, pejabat strukturan pendidikan diniyah, dan juga sebagai pengajar taklim. Wow, cukup banyak ya amanah yang harus diembannya.

Bagi Anggie, kesibukan di pesantren dan kuliah awalnya memang sempat membuat keteteran. Justru membuat gadis yang bercita-cita menjadi seorang dosen biologi belajar bagaimana seni memanajemen waktu. Dengan demikian, ia membagi prioritas waktu dan amanah yang harus dikerjakan secara cermat.

“Saya suka belajar, bagi saya semua tempat itu seperti sekolah, semua orang adalah guru. Setiap problem yang mungkin ada di hadapan, itu bergantung pada bagaimana pola pikir kita. Bahkan dengan mengabdi ini saya merasa semakin banyak tahu banyak hal seperti arti seorang santri, arti ilmu, dan berkah.” Tutupnya.[AF.Red]

Nama                    : Anggie Angraeni
Lembaga              : SMA Nuris Jember, jurusan IPA, tahun 2021
Kuliah                   : Universitas Jember, FMIPA, jurusan Biologi   

Related Post