Tata Krama dalam Pergaulan, Bagian 5

Kelima: Tidak Sering Bergurau

لاَ تُكْثِرِ الْـــمِزَاحَ إِنَّ بَــــــدْأَهُ             حَـــلاَوَةٌ عَـــدَاوَةٌ آخِــــرُهُ

Jangan terlalu banyak engkau bercanda
 sebab bisa bertengkar dengan saksama

إِنَّ عَـــدُوًّا وَاحِـــــــدًا كَثِيْرُ            وَأَلْفُ خِـــلٍّ آلِفٍ يَـــــــسِيْرُ

Satu musuh sungguh sangat menyusahkan
 seribu teman terasa menyenangkan

Syarah:
Bergurau, bercanda, dan sejenisnya, boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan misalnya, tidak sampai saling hina dan menjatuhkan kehormatan. Gurau itu memang manis awalnya sengsara belakangnya. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda:

لاَ تُمَارِ أَخَاكَ وَلاَ تُمَازِحْهُ وَلاَ تَعِدْهُ مَوْعِدَةً فَتُخْلِفَهُ. (رواه الترمذى)

Janganlah engkau mengajak berdebat pada saudaramu, jangan ajak ia bersenda gurau selalu, jangan gampang bikin janji kalau akhirnya engkau ingkari sendiri.

(baca juga: Menghormati Orang Tua, Pitu Utama agar Dikaruniai Anak Saleh)

Saling hina itu dilarang keras dalam Islam. Sebab, saling hina dapat meruntuhkan jalinan kasih sayang di antara sesama umat Islam. Allah Swt berfirman:

يآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰامَنُوْا لاَ يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُوْنُوْا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلاَ نِسَآءٌ مِن نِّسَآءٍ عَسَى أَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ؛ وَلاَ تَلْمِزُوْا أَنْفُسَكُمْ وَلاَ تَنَابَزُوْا بِاْلأَلْقَابِ؛ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ اْلإِيْمٰنِ؛ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولـٰئِكَ هُمُ الظَّـٰلِمُوْنَ (سورة الحجرات: 11)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka; dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman; barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (Qs. Al-Hujurât: 11)[AF.Editor]

*Terjemahan Kitab Tarbiyatus Shibyan oleh KH. Muhyiddin Abdusshomad

Related Post