Ambil Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu, Ingin Jadi Guru dan Sastrawan
Pesantren Nuris – Menjadi pengalaman yang berharga bagi santri asal Thailand ini bisa belajar di MA Unggulan Nuris selama tiga tahun terakhir. Berada di kelas program keagamaan, lulusan tahun 2022 ini merasa banyak mendapatkan pemahaman terkait beragama yang toleran, belajar fikih, hadis, khususnya materi keaswajaan.
Abdulhadis Wado, pemuda kelahiran Patani, 23 Desember 2002 ini mantap kembali ke tanah kelahiran usai tamat dari lembaga yang dipimpin oleh Ning Balqis Al Humairo tersebut. Ia melanjutkan studi sarjana di salah satu kampus swasta kenamaan, Jamiah Islam Syeikh Daud Al-Fathoni (JISDA), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu (PBSM).
(baca juga: Usai Tamat Sarjana di Malang, Kini Tengah Tuntaskan Pendidikan Pascasarjana di Yogyakarta)
Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang guru dan mampu menuangkan gagasan berupa karya sastra seperti puisi, ia menjalani perkuliahan sarjana dengan suka cita. “Saya sangat menyukai karya puisi. Mungkin sebagian orang menganggap ini hal yang remeh, tetapi bagi saya ini sebuah hal penting. Karya puisi juga mampu mencatat sejarah dan menggerakkan kebaikan.” Tutur Hadis, sapaan akrabnya.
Pengalaman selama berada di Kabupaten Jember, Indonesia menjadi suatu hal yang mengesankan bagi lelaki yang kono hobi bermain sepakbola ini. Di sela wawancara yang berlangsung via aplikasi Whatsapp, ia juga menyatakan ungkapan terima kasih kepada segenap guru yang telah memberikan ilmu selama sekolah dan nyantri di Pesantren Nuris Jember.
Kelak, ia ingin mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik atau guru yang mampu mengajarkan keilmuan dan keagamaan bagi segenap siswa di Thailand, utamanya bagian selatan. Ia berharap perkuliahan dapat berjalan lancar dan dapat lulus tepat waktu.[AF.Red]
Nama : Abdulhadis Wado
Lembaga : MA Unggulan Nuris, Jurusan PK, tahun 2022
Kuliah : Jamiah Islam Syeikh Daud Al-Fathoni, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Melayu