Lekang Waktu Yang Mulai Abu

Penulis: Nabila Shifwa*

Banyak tangis yang menemani langkah
Tawa yang melebur dengan semesta
Ternyata… sudah sejauh ini menempuh perjalanan

Ditempa sekuat baja
Dibentuk setegar bunga karang
Di tempat pengembaraan ilmu Allah ini,
Mengajarkan juga memberikan banyak hal
Meski harus jatuh bangun dalam setiap prosesnya
Dibersamai dengan keluarga unik nan sederhana ini

…..ketika pelajaran tak kunjung paham
…..ketika hafalan tak kunjung kelar
Disitulah, kami merasakan hebatnya bersabar

(Baca juga: kayu-bakar-untuk-ayah)

Coba kalian fikir!
Bagaimana rasanya dipisahkan dengan waktu dan jarak,
sedangkan apa-apa yang sudah dilalui masih terus terpatri dalam lingkar kenangan yang
begitu apik

Pulang sekolah tidur.. dengan seragam karena terlalu Lelah
Bangun… lalu cerita..sambil makan jajan seadanya
Saling menguatkan.. jika satu salah langkah

Ah, begitu spesial keluarga ini …..

(Baca juga: filosofi-lilin-yang-sepi)

Sayangnya,
Merasa ataupun tidak…
Waktu sudah tidak lagi tersisa
Sudah diambang pisah,
Penghujung tepatnya…

Penulis merupakan siswa MA Unggulan Nuris

Related Post