Penulis: M. Ramadhani Rahman dan M. Azhar Zanky Dausad
Muda berkarya tampaknya menjadi komitmen berkelanjutan bagi Nuris. Hal ini dibuktikan dengan kiprahnya dalam bidang kepenulisan. Tak tanggung-tanggung karya tulis sebanyak 16 judul artikel ilmiah hasil penelitian para siswa MA Unggulan Nuris berhasil diterbitkan.
Satu dari karya yang berhasil dibuat adalah pemanfaatan tembakau dan kakao untuk persediaan minyak. Tumbuh dan berkembang di daerah Jember nampaknya membuat dua santri Nuris ini dapat melihat potensi lain yang bisa dihasilkan oleh dua bahan baku ini. Mereka adalah M. Ramadhani Rahman dan M. Azhar Zanky Dausad. Keduanya tergabung dalam kelompok ilmiah remaja dengan topik kajian teknologi alternatif. Hasilnya kemudian bisa dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum dilepaskan secara masif di kalangan masyarakat luas.
“Tembakau sama kakao itu dua tanaman ikonik Jember. Biasanya hanya daun tembakau sama buah kakao saja yang dimanfaatkan sebagai bakan baku rokok sama coklat. Sedangkan batang sama kulitnya itu bisa jadi limbah saja. Jadi, daripada terus menumpuk tanpa dimanfaatkan jadinya kita tertarik untuk mengembangkannya lebih lanjut”, Ujar Rahman, Selasa (02/08/2022).
“Kita kan di bagian pengembangan energi alternatif juga, jadi ketika meneliti dua bahan ini lebih lanjut, ternyata kandungan selulosanya tinggi. Ini bisa diolah menjadi bioetanol sehingga bisa menghasilkan bahan bakar nabati”, tambah Azhar.
(Baca juga: Artikel 1: Santri Nuris Peduli Masalah Ekonomi di Masa Pandemi)
Mereka juga menambahkan bahwa masalah cadangan minyak di Indonesia semakin menurun. Keadaan ini akan semakin mengkhawatirkan apabila tidak segera ditemukan solusinya. Kutipan dari data yang dihimpun oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, cadangan minyak di Indonesia diperkirakan hanya 3,77 barel saja. Jumlah tersebut hanya bisa bertahan hingga 9 tahun. Hal inilah yang menjadi motivasi utama dalam pencarian alternatif energi yang lain agar kehidupan tetap bisa berlangsung.
Energi alternatif yang diperoleh dari hasil pengemabangan dua bahan ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Dari hasil percobaan dengan perbandingan yang pas yaitu 5:5 dengan persentase etanol sebesar 90% dan 94,75% setelah proses destilasi ganda maka hasil ini menunjukkan bahwa energi ini bisa menjadi pengganti minyak bumi yang cukup mengkhawatirkan. Energi alternatif terbarukan ini kemudian diberi nama FENTACO (Future Energy From Nicotiana and Teobroma). Juga karena bahan baku yang ada bisa ditemukan dengan mudah maka bisa menekan biaya produksi dan bisa menambah nilai jual limbah pertanian yang ada.
Harapan selanjutnya adalah sebagai daerah yang menghasilkan dua bahan utama ini, Jember tentunya bisa menyediakan bahan baku untuk merealisasikan hal ini. Sehingga penelitian yang ada bukan hanya menjadi temuan tapi bisa bermanfaat dan menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi. “Semoga bisa diproduksi masal. Bahan bakunya banyak, gampang ditemukan dan sangat ekonomis. Jadi kita tidak bergantung ke cadangan minyak bumi saja, tapi bisa mandiri menghasilkan dari bahan baku sekitar kita”, jelas Rahman.
Penulis merupakan siswa MA Unggulan Nuris Jember