Apa Itu Penyakit Neurodegeneratif?

Penulis: Mochammad Ilham Rizki Al Ishaq*

Otak merupakan bagian terpenting pada hewan, khususnya bagi manusia. Organ tersebut terdiri atas jutaan sel-sel saraf yang bersinapsis satu sama lainnya. Otak berperan untuk mengkoordinasi seluruh aktivitas sadar pada tubuh manusia. Selain itu, otak juga berperan dalam mengontrol metabolisme dalam tubuh. Bagian lobus prefrontal pada otak juga dapat menentukan perilaku dan kepribadian pada seseorang.

Otak juga dapat mengalami gangguan atau penurunan fungsi. Gangguan atau penurunan fungsi tersebut dapat mengganggu sistem kerja otak. Hal tersebut dapat dipicu oleh beberapa faktor seperti keturunan, mutasi, infeksi, atau pola hidup yang tidak sehat. Beberapa penyakit neurodegeneratif adalah Alzheimer, Parkinson, dan Huntington.

Alzheimer merupakan salah satu demensia yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan dan penurunan fungsi kognitif. Penyakit Alzheimer adalah kelainan neurodegeneratif yang ditandai dengan plak ekstraseluler yang mengandung β-amiloid (Aβ) dan kusut neurofibrillary intraseluler (Knopman et al., 2021). Penyakit ini umum diderita oleh orang yang berusia >65 tahun, tetapi juga terjadi pada remaja.

(Baca juga: Yuk! Sambut Idul Adha dengan Gembira)

Gejala tahap awal pada Alzheimer ditandai dengan sering mengalami gelisah dan depresi akibat sadar akan hilangnya ingatan. Kondisi terburuk Alzheimer membuat penderita akan bergantung pada orang lain atau bahkan harus menjalani perawatan penuh. Penyakit ini belum dapat disembuhkan, beberapa obat hanya dapat memperlambat peningkatan penyakit.

Parkinson merupakan kelainan otak yang mempengaruhi sel-sel saraf kecil pada substansia nigra. Sel substansia nigra menghasilkan zat neurotransmitter yang disebut dopamin yang akan bekerja sama dengan asetilkolin. Namun, pada penderita Parkinson, kadar dopamin relatif menurun terhadap asetilkolin, sehingga mengganggu kendali otot. Penyakit ini bersifat progresif yang artinya gejalanya akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Penyakit ini memiliki gejala seperti tremor, kaku otot, gangguan koordinasi, dan penurunan kemampuan berbicara. Perawatan untuk penyakit ini terdiri atas pemberian obat yang meningkatkan aktivitas dopamin dan menurunkan aktivitas asetilkolin. Obat dapat membantu dalam menurunkan gejala, namun tidak dapat menghentikan perjalanan penyakit.

Penyakit Huntington disebabkan oleh cacat genetik pada kromosom empat berupa pengulangan nukleotida CAG pada DNA. Penyakit ini dapat diturunkan langsung dari orang tua yang memiliki penyakit Huntington. Penyakit ini dapat muncul pada berbagai usia. Penderita penyakit ini hanya dapat harapan hidup 15-20 tahun setelah didiagnosis. Gejalanya dapat berupa kesulitan berbicara, kesulitan menelan, emosi tidak terkontrol, kehilangan keseimbangan dan koordinasi, dan gerakan tidak terkontrol pada jari-jari dan wajah. Gambar 3 menunjukkan kondisi otak dan gen HTT pada otak normal dan penderita Huntington.

Penulis merupakan siswa SMA Nuris Jember

Related Post