Resensi Karya Sastra: Sengketa Dasawarsa

Judul Buku                 : Selaksa Dzikir

Judul Karya                : Sengketa Dasawarsa

Penulis                        : Dearly Ashila Althaf Al Qoribii

Penerbit                      : Jagat Litera

Jumlah Halaman        : 159 halaman

Halaman Karya          : 15-19

Tahun Terbit               : 2024

Nomor ISBN               : 978-623-8289-45-5

Peresensi                   : Dewi Ernawati, S.Pd. 

Sinopsis

Selaksa Dzikir merupakan kumpulan cerita pendek atau cerpen yang ditulis dengan begitu tulus dan dikemas dengan menarik oleh siswa MTs Unggulan Nuris Jember. Beragam kisah disajikan yang penuh dengan gambaran nyata fenomena sekitar. Isinya menggugah serta dapat menyentuh relung asa karena bisa saja kisah tersebut adalah kisah sebagian besar umat manusia terkhusus pembaca.

Penggambaran kisah yang begitu lekat dengan kisah perjuangan kemerdekaan kemudian dibumbui oleh kekayaan imajinasi membuat kisah yang ditulis oleh Dearly Ashila Althaf Al Qoribii menjadi sorotan. Dikisahkan bahwa tokoh Aksa adalah pejuang kemerdekaan yang mengabdikan hidupnya pada tanah kelahiran. Dia beberapa kali mendapati kejadian berupa luka bekas tembakan dan bakar juga kehilangan teman seperjuangan. Berita kematian hampir dia dapati setiap hari.

(Baca juga: Bedah Buku Karya Santri: Titimangsa Kejayaan Islam)

Akhirnya tiba masanya ketika dia yang baru pulih pasca terluka harus terjun kembali melawan para penjajah. Bukan perkara gampang untuk menghindar dari bombardir peluru di saat badan tidak dalam keadaan baik-baik saja. Kemudian saat ledakan bom itu mengenai tubuhnya, dia menangis mengingat keluarga yang ditinggalkannya demi tugas ini.

Kisah ini sangat menggugah asa ketika kita mendalami perannya. Diceritakan apik, singkat, padat, berkesan yang mampu membuat pembaca bisa merasakan situasi dan kondisi yang ada pada saat tersebut. Ini juga membuat kita lebih bisa menghargai para veteran pejuang kemerdekaan serta yang telah gugur. Pada akhirnya ini adalah karya imajinasi yang tentunya memilihi kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan :

Diksi yang digunakan sangat mudah untuk dicerna. Tidak bertele-tele dan disampaikan dengan baik. Mampu memberi gambaran jelas mengenai kondisi saat kejadian. Pemilihan open ending membuat pembaca penasaran bagaimana proses tokoh utama bisa bertahan pada pengeboman yang terjadi sehingga bisa menceritakan masa-masa itu.

Kekurangan :

Penggambarannya meski sudah cukup jelas namun ada beberapa yang belum menjadi fokus penulis untuk dijelaskan. Minimnya dialog yang ada membuat pembaca hanya merasakan suasana dari hati tokoh utama sehingga situasi menegangkan yang ada belum sepenuhnya bisa dirasakan.

Penulis merupakan guru Bahasa Indonesia SMP Nuris Jember  

Related Post