Judul Buku : Selayang Kerudung dan Senandung Cadar
Judul Karya : Irjik Ila Robbik
Penulis : Ananda Dian
Penerbit : Sulur Pustaka
Jumlah Halaman : 50 halaman
Halaman Karya : 18-22
Tahun Terbit : 2020
Nomor ISBN : 978-623-6791-25-7
Peresensi : Dewi Ernawati, S.Pd.
Sinopsis
Selayang Kerudung dan Senandung Cadar adalah kumpulan cerita pendek atau cerpen yang dikemas menarik oleh siswa siswi MA Unggulan Nuris Jember. Sebanyak 33 karya berhasil disusun dengan mengusung tema yang cukup beragam. Gambaran nyata kehidupan yang terjadi dan saling beririsan satu sama lain ditulis apik oleh para penulis muda ini.
Dikisahkan bahwa tokoh “aku” adalah seorang anak pondok dengan latar belakang keluarga harmonis. Dia dengan sukarela memasuki dunia pondok dengan kemauannya sendiri. Bahagia menjalani kehidupan pondok yang sangat teratur. Hingga menjadi sosok abdi dhalem yang dekat dengan pengasuh.
Dia memiliki keyakinan yang kuat dengan berdasar pada moto di pondoknya yaitu “Irjik Ila Robbik”. Artinya sangat menggugah hati, yaitu segala sesuatu adalah milik-Nya dan akan kembali pada-Nya. Selain menjadi santri dengan kesibukannya, dia juga adalah siswa yang sangat suka menulis. Hingga suatu ketika, dirinya mencoba mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba penulisan karya sastra. Cibiran dan pandangan sebelah mata dia dapatkan pada proses tersebut. Tapi penyerahan dirinya terhadap ketentuan-Nya, membawanya pada prestasi utama dalam perlombaannya.
(Baca juga: Resensi Karya Sastra MA Unggulan Nuris : Aku Sadar)
Kisah ini membawa kita pada fenomena-fenomena yang sering kali terjadi di masyarakat. Cerita yang membuat kita menyadari bahwa banyak orang yang memandang orang lain dari apa yang ditampilkan dari luarnya saja tanpa mendalami lebih lanjut. Padahal bisa jadi siapa pun itu, lebih baik dari dari segi yang tak pernah disangka. Banyak usaha, banyak upaya ditambahi kepasrahan pada sang pemilik semuanya, bisa membuat seseorang mendapatkan hal terbaik pada yang ditekuninya.
Kelebihan:
Kisah ini memberikan inspirasi bagi siapa pun di luar sana untuk tidak menyerah pada mimpinya. Berusaha diiringi doa pada-Nya. Kepadatan maupun sibuknya aktivitas tidak menghalangi untuk terus melangkah maju.
Kelemahan:
Cerita ini memiliki alur yang terlalu cepat sehingga banyak celah pada penggambarannya. Juga plot yang mudah ditebak pada bagian endingnya. Penulisan serta tata bahasa yang digunakan masih banyak kesalahan sehingga membuatnya terlihat kurang rapi.