Penulis: Fatir Ilham Herman
Pesantren Nuris – Kalian mungkin tidak asing dengan bapak ploklamator Republik Indonesia, yaitu Ir.Soekerno. Beliau adalah pahlawan nasional Indonesia dan menjadi presiden pertama Indonesia. Perjuangan dan jasa beliau tak terhitung jumlahnya. Beliau tidak hanya terkenal di dalam negeri, namun sampai internasional. Maka dari itu, biografi Ir.Soekarno sangat menarik untuk dibahas supaya bisa dikenang oleh bangsa ini. Bung Karno atau Ir. Soekarno, adalah seorang tokoh sentral dalam sejarah Indonesia. Beliau lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo pada 6 Juni 1901, di Surabaya. Namun, namanya diganti menjadi Soekarno karena sering sakit-sakitan. Nama tersebut diberikan oleh sang ayah, yaitu Raden Soekemi Sosrodihardjo saat Soekarno berumur belasan. Beliau adalah seorang guru berdarah bangsawan Jawa, sedangkan sang ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai (1881–1958).
Pendidikan dan Perjuangan sebagai Proklamator Awal Soekarno
Soekarno menempuh pendidikan di beberapa sekolah, termasuk Hoogere Burger School (HBS) di Surabaya, tempat ia tinggal di rumah H.O.S. Cokroaminoto, salah satu pendiri Sarekat Islam. Lingkungan ini sangat mempengaruhi pandangan politiknya. Setelah lulus, beliau melanjutkan pendidikan ke Technische Hoogeschool (THS) di Bandung, yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lulus dengan gelar insinyur pada tahun 1926.
Pada masa ini, semangat nasionalismenya tumbuh pesat. Ia kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan utama mencapai kemerdekaan Indonesia. Aktivitas politiknya ini membuat ia berulang kali ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah kolonial Belanda. Di dalam penjara, ia tetap gigih dengan perjuangannya, salah satunya melalui pledoi legendaris berjudul Indonesia Menggugat.
Proklamasi Kemerdekaan dan Kepemimpinan
Puncak perjuangan Soekarno terjadi pada 17 Agustus 1945, di mana ia bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia. Beliau membacakan teks proklamasi yang menandai berakhirnya penjajahan dan berdirinya sebuah negara baru. Setelah proklamasi, Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden pertama Republik Indonesia.
Selama masa kepemimpinannya, ia berperan penting dalam merumuskan dasar negara Pancasila dan berusaha menyatukan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin melalui Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955.
Kematian Ir soekarno
Ir.soekarno wafat pada Tanggal 21 Juni 1970 jam 03.50 pagi, Soekarno dalam keadaan tidak sadar dan kemudian pada jam 07.00 Ir. Soekarno dinyatakan meninggal dunia. Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis, Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970. Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh Panglima ABRI Jenderal Maraden Panggabean sebagai inspektur upacara. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
Selama masa hidup Soekarno sampai wafat, Soekarno meninggalkan sebuah karya tulis yang dapat dikenang jasa oleh pemuda indonesia dalam meneruskan perjuangan seorang proklamator. Berikut karya Ir.soekarno selama hidupnya:
- Sukarno. Pancasila dan Perdamaian Dunia
- Sukarno. Kepada Bangsaku : Karya-karya Bung Karno Pada Tahun 1926-1930-1933-1947-1957.
- Sukarno. Cindy Adams. (1965). Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
- Sukarno. Pantja sila sebagai dasar negara.
- Sukarno. Bung Karno Tentang Marhaen Dan Proletar.
- Sukarno. Negara Nasional Dan Cita-Cita Islam: Kuliah Umum Presiden Soekarno.
- Sukarno. (1933). Mencapai Indonesia Merdeka.
- Sukarno. (1945). Lahirnya Pancasila.
- Sukarno. (1951). Indonesia Menggugat: Pidato Pembelaan Bung Karno di Depan Pengadilan Kolonial.
- Sukarno. (1951).Sarinah: Kewajiban Wanita Dalam Perjuangan Republik Indonesia.
- Sukarno. (1957). Indonesia Merdeka.
Sebagai pemuda generasi saat ini, sikap kita dalam mengenang perjuangan dan jasa beliau yaitu dengan cara memegang teguh Pancasila dalam melandaskan nilai-nilai yang dicetus oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI. Selain itu, kita dapat mengambil hikmah dalam tiap karya Ir.soekarno dan terus melanjutkan kemajuan bangsa di tengah-tengah modernisasi. [FIH/ANF. Red]
Penulis merupakan siswa SMA Nuris Jember kelas XI IPS 2