Dulu Jago Kimia di MA Unggulan Nuris, Sekarang Asna Afidatul Isma Restu Lestari Eksplor Dunia Perikanan di UNAIR!

Nggak Harus Sempurna Buat Jadi Inspirasi. Asna Bukti Nyatanya

Pesantren Nuris — Dalam dunia pendidikan, tidak semua perjalanan menuju kesuksesan selalu berjalan lurus dan mulus. Ada yang harus berbelok, menyesuaikan arah, bahkan menghadapi penolakan. Namun justru dari tantangan itulah, lahir pribadi-pribadi tangguh yang mampu membuktikan bahwa usaha dan tekad tidak akan pernah sia-sia. Salah satu contoh nyata dari kisah tersebut adalah Asna Afidatul Isma Restu Lestari, atau yang akrab disapa Asna, alumni MA Unggulan Nuris angkatan 2025.

Asna merupakan putri asal Ampel, Wuluhan, Jember, yang lahir pada tahun 2007 di Jember. Sejak masa sekolah, ia dikenal sebagai pribadi yang tenang namun memiliki semangat belajar yang luar biasa. Tak hanya unggul dalam akademik, Asna juga memiliki minat di bidang seni, khususnya dalam bernyanyi, yang menjadi hobinya sejak kecil. Di balik ketenangannya, tersimpan mimpi besar yang ia yakini akan ia capai suatu hari nanti: menjadi seorang Apoteker.

Saat ini, Asna tengah menempuh pendidikan di salah satu kampus ternama di Indonesia, yaitu Universitas Airlangga (UNAIR), dengan pilihan program studi Teknologi Hasil Perikanan. Meskipun bukan jurusan yang menjadi impiannya sejak awal, Asna tidak menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk menyerah.

“Alasan saya memilih jurusan ini cukup simpel. Karena saya tidak diterima di prodi dan universitas yang saya impikan, saya memilih untuk melanjutkan ke UNAIR. Dan saya yakin, ini bukan kebetulan. Tuhan pasti punya rencana terbaik,” ungkap Asna dengan tenang namun penuh keyakinan.

(Baca juga : Rebut Juara 1 Presentasi Aswaja, Santri Cerdas MA Unggulan Nuris Tambah Piala di Momentum Pekan Hari Santri 2025)

Keputusan tersebut tentu bukan hal mudah. Namun dengan keberanian dan kematangan berpikir, ia justru menjadikan hal tersebut sebagai titik awal untuk membuktikan bahwa ia mampu berkembang di mana pun ia berada. Saat ditanya bagaimana perasaannya ketika resmi diterima di UNAIR, Asna menjawab:

“Perasaan saya? Tentu senang dan bangga. Tapi di balik itu, ada rasa tanggung jawab yang besar. Karena menjadi mahasiswa bukan hanya soal status, tapi juga tentang bagaimana kita bisa terus belajar, berkontribusi, dan berkembang.”

Meskipun kini sudah melangkah ke dunia kampus, jejak prestasi Asna selama di MA Unggulan Nuris tetap menjadi kebanggaan tersendiri. Terutama di bidang Kimia, Asna menunjukkan kemampuan akademik yang luar biasa. Berikut beberapa pencapaian gemilangnya: Juara 2 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kimia Tingkat Kabupaten Jember, Tahun 2024, Peringkat 10 Nasional KSM Kimia Tingkat Provinsi Jawa Timur, Tahun 2024 dan Juara Harapan 2 Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten, Tahun 2024.

Prestasi-prestasi ini tentu tidak datang secara instan. Asna melalui proses panjang berupa belajar tanpa henti, bimbingan dari para guru, serta dukungan dari lingkungan Nuris yang selalu memberikan ruang bagi siswanya untuk berkembang.

Saat ini Asna sedang menjalani semester pertama di UNAIR. Masa-masa awal kuliah ia manfaatkan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan ritme perkuliahan yang tentunya sangat berbeda dari masa sekolah.

“Untuk sekarang, saya memang belum terlalu aktif dalam organisasi, karena masih dalam masa orientasi dan adaptasi. Tapi saya sudah mulai mengikuti beberapa kegiatan seperti magang UKM, bakti sosial, dan kerja sama dengan UMKM lokal untuk tugas wawancara,” tutur Asna.

Langkah-langkah kecil ini menjadi bagian dari proses Asna membentuk diri sebagai mahasiswa yang aktif dan berkontribusi, tidak hanya secara akademik tetapi juga sosial.

Mengenang masa-masa sekolah, Asna menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari MA Unggulan Nuris. Walau merasa belum memberikan kontribusi maksimal selama menjadi siswa, ia mengakui bahwa banyak hal yang telah ia pelajari di Nuris yang membentuk karakter dan kemampuannya hari ini.

“Saya bangga bisa menjadi bagian dari Nuris. Semoga ke depan, Nuris bisa terus berkembang menjadi lembaga yang maju, dan mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional,” katanya dengan penuh harapan.

Selain aktif dalam bidang akademik, Asna juga sempat bergabung dalam OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah), sebuah wadah yang membantu siswa mengembangkan jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan kolaborasi.

Sebagai seorang mahasiswi baru, Asna menyadari bahwa perjalanan ini masih sangat panjang. Namun ia sudah menyiapkan harapan dan tujuan yang jelas.

“Harapan saya ke depan, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih disiplin, dan lebih bertanggung jawab. Saya ingin berkontribusi tidak hanya di dalam kampus, tetapi juga untuk masyarakat. Dan tentu, saya masih menyimpan mimpi untuk bisa bekerja di bidang yang saya cita-citakan, yaitu dunia kefarmasian,” katanya penuh semangat.

Asna adalah potret dari banyak siswa yang mungkin pernah gagal meraih impian utamanya, namun tidak berhenti di situ. Ia membuktikan bahwa gagal di satu titik bukan berarti gagal selamanya. Yang terpenting adalah bagaimana kita merespons kegagalan tersebut, dan menjadikannya pijakan untuk melompat lebih tinggi. [LA.Red]

 

Nama                          : Asna Afidatul Isma Restu Lestari

Alamat                       : Ampel, Wuluhan, Jember

Hobi                            : Menyanyi

Cita2                           : Apoteker

Lembaga                    : MA Unggulan Nuris, 2025

Kuliah                        : Universitas Airlangga (UNAIR), Program studi Teknologi Hasil Perikanan

Related Post