Setelah sukses mendirikan SMP Nuris (1983) banyak wali murid yang menginginkan putra-putrinya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (SMA) dan tetap mondok di pesantren. KH. Muhyiddin Abdusshomad menyadari kebutuhan masyarakat dan wali santri akan lembaga pendidikan tingkat lanjut, dan segera mendirikan SMA Nuris tahun 1989.
Tujuan utama pendirian SMA Nuris adalah menjadi wadah bagi pelajar lulusan SMP untuk mendalami berbagai bidang ilmu, khususnya ilmu agama dan ilmu umum. SMA Nuris pertama kali dinahkodai oleh kepala sekolah pertama Bapak Ponco Setiono, kemudian dilanjutkan oleh kepala sekolah kedua Bapak Drs. Achmad Nur Salim, kepala sekolah ketiga Bapak Ahmad Sahlan, kepala sekolah keempat Bapak Drs. Haryono, kepala sekolah kelima Bapak Suwandi, S.Pd., kepala sekolah keenam Bapak Muh Soleh Samroji, kepala sekolah ketujuh Bapak Muhammad Faisol, M.Ag., dan saat ini SMA Nuris dipimpin sendiri oleh Gus Robith Qoshidi, Lc.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam mencetak siswa berprestasi, Gus Robith Qoshidi, Lc terus berfikir dan berinovasi. Pertama, dengan membentuk LBB Nuris (Lembaga Bimbingan Belajar) di sore hari. LBB dibentuk untuk menjawab tantangan untuk memudahkan siswa-siswa alumni SMA Nuris melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta. Inovasi lembaga bimbingan belajar ini berhasil. Dengan memberi bekal kemampuan lebih, banyak siswa alumni SMA Nuris berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi bergengsi. Seperti UGM Jogja, UNPAD Bandung, UNIBRAW Malang, IPB Bogor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Malang, UNEJ Jember dan masih banyak universitas bergengsi lainnya. Hebatnya lagi beberapa dari mereka mendapatkan beasiswa kuliah gratis dan mendapat uang saku per bulan kurang lebih 1 juta rupiah.
Setelah sukses dengan inovasi LBB-nya, Gus Robith Qoshidi tidak berhenti membuat terobosan. Untuk memperkuat pengetahuan ilmu sains, dibentuklah Madrasah Sains (M-Sains). Terobosan kali ini kembali sukses dan mencatatkan tinta emas. Berbagai prestasi diraih. Diantaranya, Juara 1 dan juara 2 olimpiade fisika se-keresidenan besuki 2015 (Umi Lathifah dan Sinta Dewi), Juara 2 Olimpiade kimia se-Jawa Timur di Politeknik Negeri Malang 2015 (Yahya dan M Rifki), juara 1 olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan UNEJ Jember 2015 (Maushulur Rohman), hingga yang paling akhir, siswa SMA Nuris berhasil memenangkan juara 3 robotika se Jawa Bali di Unibraw Malang 2015 (Shinta Devi, Abdul Wahab, Rohul Ihsan).