penulis: Muhammad Hamdi, S.Sy*
Sunnah-sunnah puasa dan adab-adadnya banyak sekali, maka sangat dianjurkan bagi orang yang berpuasa untuk menghiasai amaliah puasanya dengan sunnah-sunnah dan adab-adab tersebut. Sebab dengan melakukannya, akan menggapai kebaikan dunia maupun akhirat.
Adapun diantara sunnah-sunnah tersebut adalah:
- Tidak mengeluarkan air ketika telah memasukkannya di mulut saat berbuka puasa, melainkan dianjurkan menelannya.
- Merasa khawatir akan tidak diterima puasanya.
- Berniat puasa yang untuk esok hari ketika berbuka puasa, karena khawatir niat tersebut lupa dilakukan. Dan juga dianjurkan mengulangi niat tersebut setelah sahur, karena keluar dari perbedaan pendapat ulama’ yang mewajibkannya.
- Melakukan mandi janabat, haid, dan nifas sebelum keluarnya fajar shodiq, supaya permulaan puasa berada dalam keadaan suci, dan keluar dari pendapatnya Abi Hurairah ra. yang mewajibkannya
- Menahan lisan dari banyak bicara, termasuk berbicara yang tidak bermanfaat baik urusan agama dan dunia.
- Menjaga anggota tubuh dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak mengandung dosa, seperti dari perbuatan makruh. Adapun menjaga anggota tubuh dari perkara haram, hukumnya wajib.
- Meninggalkan syahwat-syahwat yang mubah yang tidak membatalkan puasa. Seperti mencari kesenangan dari perkara yang didengarkan, dilihat, dipegang dan dirasakan.
- Menghindari berbekam, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain, karena keluar dari pendapat ulama yang membatalkannya.
- Tidak mencicipi makanan atau selain makanan, karena khawatir masuk ke tenggorokan.
- Meninggalkan mencium istri/suami, berpelukan, memegang dan selainnya, jika memang tidak khawatir keluarnya mani atau jima’. Apabila khawatir, maka wajib meninggalkan.
- Berbuat baik dan dermawan kepada keluarga dan sanak kerabat pada satu bulan penuh Ramadhan.
- Memperbanyak shodaqoh kepada orang fakir dan miskin. Tujuannya supaya mereka bias fokus ibadah saat berpuasa, dengan cara memenuhi kebutuhan mereka.
- Memperbanyak membaca al-Qur’an dan mempelajarinya.
- Menyibukkan diri dengan ilmu, dzikir dan berbagai macam ibadah.
- Melakukan i’tikaf di masjid, terutama pada 10 akhir bulan Ramadhan, demi mendapatkan fadhilah malam lailatul qodar.
(baca juga: Tipu Daya Iblis dalam Ibadah Puasa)
Sumber: It haaf al-Anaam bi Ahkaam as-Shiyaam, hal;67-68
*Penulis adalah staf pengajar di MA Unggulan Nuris