Penulis: M. Irfan Maulana*
Anganku terpecah, terurai
Nafas-nafasku tak lagi mau bergerak
Menopang mata yang buta
Dan gelap, kini menguasainya
(Baca juga: Corak Nusantara)
Dirimu muncul sebagai penawar
Memadamkan api dan menebarkan sinar rembulan
Zam-zam telah menyegel kalbumu
Menetapkan akan kebenaran
Setiap derma yang telah kau tabur
Kini telah tumbuh subur
Menetapkan garis-garis syariat
Menanamkan ribuan nasihat
(Baca juga: Tetesanku)
Kau syahid sebagai penutup
Dari para utusan yang telah di utus
Mengekal di hati umatmu
Meluruskan garis kalbumu
Air mataku memaksa keluar
Kala ku membaca jejak-jejak langkahmu
Dan merindu pada segalamu
Rosululloh, syafaatmu berarti padaku
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik