Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin, S.Sos, M.I.Pol Himbau Para Santri Tak Mudah Terpengaruh Oleh Paham Radikalisme
Pesantren Nuris- Seminar Wawasan Kebangsaan digelar tepat setelah upacara bendera dalam rangka HUT TNI yang ke-74 tahun, di Masjid Baitun Nur Nuris. Seminar ini bertema “Meningkatkan Rasa Bela Kesatuan NKRI” dengan pembicara Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin, S.Sos, M.I.Pol selaku Komandan Kodim 0824 Jember.
Ditemani oleh Pengasuh Pesantren Nuris Jember Gus Robith Qoshidi, Lc dan Kepala Humas Nuris Gus Abdurrahman Fatoni, S. H. M. Si, Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin, S.Sos, M.I.Pol menyampaikan motivasi kepada santri Nuris.
(Baca juga: Amanat Letkol Inf. La Ode Muhammad Nurdin S.Sos. M.l. Pol: Kalian Adalah Penerus Masa Depan Bangsa)
Beliau menceritakan perjalanan kariernya mulai dari tanah kelahiran Sulawesi Tenggara , lulus SMA tahun 1995, lulusan akademi militer tahun 2001, S1 tahun 2015, S2 tahun 2017 di Universitas Padjajaran, lalu dinas di Kota Surabaya selama 10 tahun. Wakil Komandan Batalion di Kota Ambon 3 Tahun, kemudian pindah ke Lampung selama 1 tahun, lalu ke Ternate. Sekolah Strategi Angkatan Darat pada tahun 2015 di Bandung. Lalu kembali ke Malang Jawa Timur hingga menjadi Komandan Kodim 0824 di Jember.
Beliau juga berpesan kepada para santri Nuris untuk tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikalisme. Karena pada jaman sekarang perang tidak lagi menggunakan senjata, akan tetapi menggunakan manusia sebagai alat, alat untuk menyebarkan berita tidak benar, saling menghasut dan menfitnah antar sesama.
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini di bumi Papua, ada stetment yang mengatakan bahwa Papua dalam keadaan yang tidak aman, hal tersebut secara tidak langsung membuat masyarakat resah dan mudah terprovokasi. Padahal Papua aman-aman saja. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan pundi-pundi uang.
Maka jangan sampai kita terpengaruh oleh radikalisme, terpengaruh oleh paham-paham yang menyesatkan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Karena mereka terus berupaya untuk memutar balikkan fakta, bahkan mereka menghalalkan segala cara untuk suatu tujuan tertentu.
Padahal dalam Islam Nabi Muhammad SAW selalu berpesan kepada umatnya untuk saling mencintai dan mengasihi antar sesama, jangan sampai ada perpecahan hanya karena suatu kesalahpahaman semata. Dalam Islam sudah diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati, karena perbedaan itu merupakan Rahmatallil alamin.
(Baca juga: Suatu Kehormatan Pramuka Nuris Di Barisan Upacara Hari Bhayangkara Ke 72)
Indonesia ini merupakan negara dengan suku dan pulau yang berbeda-beda. Jika Indonesia bercerai-berai maka Indonesia akan dengan mudah dijajah, karena tidak akan lagi kuat. Tidak ada agama Islam yang mengajarkan untuk merusak dan menghancurkan orang lain, oleh karenanya jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan paham-paham radikalisme yang mengatasnamakan Islam di dalamnya.
Acara berlangsung hingga pukul 10.00 WIB, terlihat antusiasme yang di wajah-wajah santri Nuris untuk terus belajar demi masa depan Bangsa Indonesia.
“Semoga dengan adanya acara ini akan membuat para santri termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan tentunya supaya ada rasa bela negara atau nasionalisme yang tinggi di hati mereka. Karena nantinya masa depan bangsa Indonesia berada di tangan mereka semua,” Ujar Diana Puji selaku Koordinator Kesiswaan Nuris. [Red.Dev]