Adinda Athalia Rusmawati: Sederhana Namun Luar Biasa dan Kreatif

Penulis: Rintan Setyo Minarti*

Menjadi seorang santri kita dituntut untuk menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Karena sebagai santri kita tidak hanya belajar mengaji, kita belajar banyak hal. Salah satunya kita juga harus kreatif dan aktif. Salurkan bakat yang ada dalam diri kita, selama itu positif tidak akan merugikan diri kita.

Sama halnya seperti saudara kita yang satu ini, dia seorang santri, tapi juga seorang model yang sudah menjuarai banyak sekali event modelling, siapa lagi jika bukan Adinda Athalia Rusmawati, yuk simak wawancara tim website Nuris pada Adinda.

(Baca juga: M. Fahmi Idris: Believe In Yourself)

Sejak kapan tertarik dengan dunia model?

Saya tertarik dunia permodelan sejak taman kanak-kanak di situ saya mulai dibimbing oleh mama untuk menjadi model cilik, pernah waktu itu saya mengikuti lomba lalu mendapat juara dan voucher gratis untuk les di Syammodelling, akhirnya saya ketagihan untuk mengikuti lomba modelling dimana-mana.

Melalui dukungan siapa saja hingga berkarier seperti saat ini?

Pastinya dukungan dari orang tua dan keluarga, kemudian kerabat saya juga mendukung untuk terus mengembangkan bakat saya dibidang permodelan. Ayah dan mama saya sempet bilang juga kamu tidak papa ikut lomba model asalkan kamu mau berusaha kalau kalah menang itu sudah biasa, dari kata-kata ini saya merasa dibangkitkan dan termotivasi tentunya, meskipun dulu pernah vakum di dunia permodelan. Saya salut kepada mama saya yang selalu mensupport dari nol.

Belajar model melalui apa saja?

Pertama kali belajar model saya les di Syammodelling, awalnya nggak nyangka aja bisa les di sana, melalui juara model jadinya saya mendapatkan voucher untuk belajar.

Di Syammodelling saya mendapat banyak pengalaman dan berkenalan dengan para  model darimana-mana, tak hanya belajar model saya dan teman-teman juga diajarkan untuk saling menghargai satu sama lain,meskipun agamanya berbeda-beda tapi kita saling mendukung karena kita bukanlah bersaing untuk belajar di sini. Pernah minder dan punya keinginan untuk mundur juga sih, karena di sana rata-rata model yang sudah ahli dan sering menjuarai event model.

(Baca juga: Ayu Nosa: Berusaha Selalu Berlatih dan Yakin)

Selama ini sudah menjuarai event apasaja?

Paling sering waktu saya masih SD, Alhamdulillah sekarang masih bisa menjuarai walaupun tak seberapa.

TK : Juara 2 di Lomba fashion yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jember
SD: Juara 3 di Brigift Jember, juara 3 Putri Pebaya di Roxy, juara 2 Elina Production di Carefour, juara 3  Happy Moms, juara 3 di SMK Santo Paulus, juara 3 Event Batik Pesta di Roxy.
MTs: juara 2 Bahana Muharram Semar Mesem di Al Qodiri
SMA: juara 2 Casual Muslimah di Transmart, juara 2 Fashion Muslimah di IAIN.

Pesan Anda untuk teman-teman?

Jangan pernah merasa minder gara-gara kamu seorang santri tunjukkan bahwa santri juga terampil dan berprestasi, jika ingin menjadi model tips dari saya sih tak perlu yang mahal, sederhana saja namun menarik yang paling utama adalah mental percuma jika penampilannya bagus tapi tidak percaya diri dan kalian jangan menyia-nyiakan kesempatan yang kalian punya karena tak semua orang bisa memiliki apa yang kalian punya.

Penulis merupakan siswa kelas XI IPA 2 SMA Nuris Jember yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik

Related Post