Keluarga Besar Pesantren Nuris Jember Kehilangan Sosok Penyabar nan Cerdas
Pesantren Nuris – Air mata duka turut mengguyur pelataran Pesantren Nuris Jember atas mangkatnya sosok yang dikenal penyabar dan cerdas ini. Usai berjibaku dengan beberapa penyakit yang dideranya, akhirnya Allah SWT. lebih menginginkannya pergi ke haribaan-Nya.
Sepuluh hari telah berlalu, sejak kabar duka atas wafatnya Ustad Mansur tersebar di kalangan alumni Nuris pada hari Jumat, 07 Februari 2020 lalu. Sontak, segenap sivitas akademika Pesantren Nuris Jember menyatakan duka mendalam dan berbela sungkawa.
Salah satu yang sangat mengenal dekat kepribadian Ustad Mansur yakni, Ustad Holan, turut menyatakan kedukaannya. “Ya, kami sangat kehilangan. Beliau dikenal alim, pintar baca kitab kuning. Tak heran beliau juga sempat jadi pengasuh di Pondok Pesantren Nuris 2 beberapa waktu silam.”
Guru senior yang telah mengabdikan diri sejak tahun 1983 di Pesantren Nuris Jember itu menambahkan, “Kami dapat kabar dari pihak keluarga, beliau mengembuskan nafas terakhir tepat pukul 03.45 waktu setempat di Rumah Sakit Soetomo, Surabaya. Jika sakit asam lambungnya memang cukup lama, sempat dirawat di Pamekasan juga sebelum akhirnya dibawa ke Surabaya.”
(baca juga: Wabah Virus Korona menurut Alumni Nuris yang Kuliah di Guangzhou China)
Banyak dari kalangan alumni Nuris turut mendoakan meski tak sempat menghantarkan jenazah sampai ke rumah duka di Pulau Kangean, Sumenep, Madura. Bahkan, Ustad Mamang, salah satu murid almarhum Ustad Mansur yang kini mengabdikan diri di Nuris, mengungkapkan perasaan kehilangan atas kepergiannya. “Dia adalah guru yang sangat baik dan bijak, semoga Allah menghadiahkan surga-Nya.”
Almarhum Ustad Mansur adalah lelaki kelahiran Sumenep, 13 Februari 1966, pernah mengabdi di Pesantren Nuris Jember sejak tahun 1987 hingga 2000. Terbilang cukup lama, hingga akhirnya dia kembali ke kampung halaman di Desa Laok Jangjang, Arjasa, Kangean, Sumenep. Bahkan dia dikenal sebagai pendakwah dan tokoh masyarakat yang berpengaruh di sana.
(baca juga: Berbekal Ketekunan dan Kerja Keras Alumni Nuris Sukses Berkarier di Bidang Bakery)
Junaidi Baghdadi, salah satu putra almarhum Ustad Mansur yang kini nyantri di Pesantren Nuris Jember, tak bisa menyembunyikan perasaan kesedihannya. “Abah adalah penyemangat dan inspirasi bagi saya. Semoga saya bisa seperti beliau, meneruskan cita-citanya. Kini saya di MA Unggulan Nuris berusaha belajar denga tekun hingga lulus.”
“Saya menjadi imam menyolati jenazah abah, semoga abah wafat dalam keadaan khusnul khotimah. Diterima segala amal ibadahnya sehingga dihadiahi surga Allah. Semoga umi dan kami sekeluarga diberi ketabahan melepas kepergiannya.” Imbuhnya.[AF.Red]
Nama : Mansur, S.Pd.I.
Lembaga : Pengajar Bimbingan Membaca Kitab Kuning (BMK) Pesantren Nuris Jember tahun 1987 sd 2000