Penulis: Muhammad Qorib Hamdani*
Sungguh ku melaknat mu
Dalam siang yang mencekam
Hanya terbentang sebuah dahaga yang lapang
Kau menghampiri tanpa melihat kini ku sedang beribadah
Mendekatlah, akan ku sumpah serapah tiap tetesmu
Manismu goyahkan imanku
Segarmu runtuhkan jiwaku
Apakah kau setan yang sedang menjelma
(Baca juga: Ramadhan tak rapuh)
Air wudhu temani dahagaku
Peluklah daku sampai dia pergi
Aku tak ingin ibadahku habis dibunuhnya
Haik setan, pergilah aku sedang miliknya sekarang
(Baca juga: Rindu Purnama)
Kau ingin berteman denganku?
Aku pun juga begitu
Tapi siang yang mencekam kau menjadi musuhku
Kala adzan maghrib berkumandang kembaliah, kau kawanku
Sumber gambar: selancar.com
Penulis merupakan siswa kelas XI PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik