Penulis: M. Rifli Muchlisin*
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau dikenal akrab dengan sapaan Syekh Ali Jaber ini lahir di Madinah pada hari Selasa, 3 Februari 1976 dan wafat di Jakarta, 14 Januari 2021 pada umur 44 tahun, sejak kecil beliau telah dididik oleh ayahnya untuk tekun membaca dan menghafal al-Quran, sehingga beliau menjadi hafiz pada usia 11 tahun. Menurut informasi dari id.wikipedia.org, keluarganya dikenal dengan keluarga yang sangat religius, dalam hal mendidik agama, ayahnya sangat tegas. Bahkan ayahnya tidak segan-segan untuk memukul Ali Jaber kecil bila ia lupa untuk mengaji atau melaksanakan salat.
Beliau menamatkan seluruh pendidikannya di Madinah Munawarah, pada tahun 1410 H/1989 M beliau tamat Ibtidaiyah, 1413 H/1992 M tamat Tsanawiyah, 1416 H/1995 M tamat Aliyah, dan tahun 1417 melanjutkan pendidikannya dengan kursus al-Quran di Masjid Nabawi, Madinah. Setelah Syekh Ali Jaber mengkhatamkan hafalan al-Qurannya, beliau aktif dalam mendakwahkan ayat-ayat suci al-Quran di masjid Nabawi, dan berlanjut ke masjid-masjid lainnya. Selain itu, beliau juga menjadi guru tahfidz di Masjid Nabawi dan menjadi Imam salat di salah satu masjid kota Madinah.
(Baca juga: wanita mulia maryam asiah dan aisyah)
Guru-guru Syeikh Ali Jaber adalah sebagai berikut :
Syeikh Abdul
Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi, sebelumnya Imam Masjidil Haram)
Syeikh Khailul Rahman (Ulama al-Quran di Madinah dan Ahli Qiraat)
Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Quran
Madinah dan Imam Masjid Quba)
Syeikh Said Adam ( Ketua Pengurus Makam Rasulullah SAW dan Pemegang Kunci makam
Rasulullah SAW)
Syeikh Muhammad Ramadhan ( Ketua Majelis Tahfidzul Quran di Masjid Nabawi)
Syeikh Muhammad Husein Al-Qari’ (Ketua Ulama Qira’at di Pakistan).
Setelah menamatkan semua pendidikannya di wilayah timur tengah, beliau terus berhijrah di tanah air Indonesia, banyak kegiatan yang beliau lakukan di negeri kita, diantaranya :
Menjadi guru
tahfidz di Islamic Centre sekaligus
menjadi Imam Besar Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara Lombok NTB.
Pengajar
di Pesantren Tahfidz Al-Quran Al-Asykar Puncak Jawa Barat.
Muballigh
Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya (Nikmatnya sedekah MNCTV, Indonesia
Menghafal MNCTV, dan mengajar di majelis taklim di Pancoran).
Menjadi
juri di acara Hafiz 2014 MNCTV.
Selain menjadi pengajar dan muballigh di Indonesia, beliau juga menikah dengan sosok perempuan kelahiran lombok yang bernama Umi Nadia pada tahun 2008, dan dikaruniai dua buah anak yang bernama Hasan dan Fahad. Beliau juga menikahi istri keduannya yang bernama Deva Rachman pada tahun 2017.
(Baca juga: siapakah rabiatul adawiyah?)
Kabar duka tentang wafatnya Syeikh Ali Jaber sempat mengguncangkan Indonesia, sosok Ulama penghafal al-Quran itu dikabarkan meninggal pada hari Kamis, 14 Januari 2021 tepat pada pukul 08.30 WIB. Kabar duka ini disampaikan oleh Ustaz Mansur melalui akun instagramnya @yusufmansurnew.
“Inna Lillahi wa inna ilayhi raji’un. Kami berduka atas wafatya Syaikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Semoga Allah merahmati dan meninggikan derajat beliau, Amin.”
Sebelum wafat beliau sempat dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat disalah satu RS, akan tetapi saat meninggal dunia ditegaskan bahwa Ulama dari Timur Tengah itu sudah negatif COVID-19. Indonesia sangat berduka kehilangan sosok ulama seperti beliau, semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah Swt.
Sumber gambar: cnnindonesia.com
Penulis merupakan siswa kelas X PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik