Aktif Mengikuti KIR saat SMA, Kemampuan Public Speaking Meningkat

Terbiasa Membuat Jurnal Penelitian dan Berlatih Public Speaking saat KIR, Manfaatnya Luar Biasa saat Kuliah

Pesantren Nuris – Kemampuan berbicara di depan banyak orang bukanlah perkara yang mudah. Tidak semua orang mampu dan berani menyampaikan pendapat atau pidato di depan khalayak umum. Hal tersebut perlu latihan berulang-ulang, karena tidak hanya berlatih isi pembicaraan saja, melainkan juga melatih mental. Hal demikian pula yang dialami oleh alumni SMA Nuris lulusan tahun 2023 bernama lengkap Alya Nabila Widodo. Gadis cerdas asal Banyuwangi ini merasakan manfaat yang luar biasa saat duduk di bangku kuliah seperti sekarang ini. Ia sangat bersyukur karena rajin mengikuti kegiatan KIR saat SMA. KIR singkatan dari Kelompok Ilmiah Remaja yang kegiatannya berupa meneliti dan menghasilkan suatu karya ilmiah. Kemudian hasil penelitian tersebut dipresentasikan dan didebatkan. Dari sinilah kemampuan public speaking Alya dilatih terus menerus.

Berawal dari keinginan Alya untuk bisa sekolah sekaligus belajar agama, ia memberanikan diri untuk mengungkapkan keinginan tersebut pada orang tuanya. Setelah mencari tahu dan bertanya pada banyak kerabat, akhirnya pilihan Alya dan orang tuanya jatuh pada Pesantren Nuris dan memilih lembaga SMA. Setelah ia menjadi alumni, ia mengaku sangat bersyukur pernah menjadi bagian dari Pesantren Nuris. “Dari awal saya memang ingin belajar untuk bekal di akhirat, bukan hanya duniawi saja. SMA Nuris benar-benar memperhatikan kegiatan belajar formal yang sangat bagus”, tutur Alya.

Bercita-cita menjadi seorang manager perusahaan, gadis yang kerap disapa dengan panggilan Alya ini mantap mengambil jurusan Agribisnis. Tepatnya Fakultas Pertanian Universitas Jember. Alya meyakini bahwa jurusan tersebut sesuai dengan bakat dan minatnya, serta memiliki prospek kerja yang luas. “Saya termasuk siswa eligible di SMA Nuris, tetapi saya tidak lolos di jalur SNBP. Padahal saya benar-benar mempersiapkan nilai dari kelas X. Dari situlah saya benar-benar down. Tapi ternyata Allah punya rencana lain. Akhirnya, saya lolos di jalur SNBT”, begitulah curahan hati dari gadis yang memiliki hobi bulu tangkis ini. Ia mengaku sangat bersyukur karena masuk di kampus impian dan sesuai dengan jurusan yang diinginkan.

Belajar dari pengalaman Alya, sikap pantang menyerah adalah kunci dari kesuksesan. Walaupun pernah gagal di jalur SNBP, ia tetap gigih berusaha dan berdoa lebih keras. Pada akhirnya, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Ia lolos jalur SNBT dan mampu membuat orang tuanya bangga. Kini harapan Alya adalah mampu menjalani perkuliahan dengan baik, memperoleh nilai yang memuaskan, bisa lulus tepat waktu, dan kelak bisa bekerja di tempat yang diinginkan.

Berbicara tentang kesan yang Alya peroleh saat menjadi santri di Nuris, ia menjadi paham tentang pergaulan yang baik. Pesantren Nuris mengajarkan secara rinci tentang tata cara bergaul, baik dengan sesama maupun lawan jenis. Ia jadi terbiasa membatasi pertemanan dan tidak bergaul secara berlebihan, apalagi sampai melanggar norma-norma agama. Hal ini bermanfaat saat Alya duduk di bangku kuliah, karena ia berhadapan langsung dengan dunia yang sangat berbeda dengan pesantren. Kini ia merasa memiliki batasan-batasan yang sudah tertanam di hati dan pikirannya tentang cara bergaul yang baik, seperti yang kerap ia pelajari saat masih hidup di pesantren. [RY.Red] 

Nama              : Alya Nabila Widodo

Ttl                   : Banyuwangi, 13 Januari 2005

Alamat           : Banyuwangi

Lembaga        : SMA Nuris lulus tahun 2023

Kuliah            : Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Jember 

Related Post