Sebeals gelar berhasil direngkuh oleh madrasah yang menekankan pelajaran Aswaja tersebut, diantaranya  adalah juara 1 dan 2 lomba pidato bahasa Arab putra dan juara 3 putri, masing-masing atas nama Ikbal Fatoni, Hidayatullah, dan Himmatul Uliya. Gelar lain yang berhasil direbut adalah juara 2 pidato bahasa Inggris, MTQ, Fahmil Qur’an, juara 3 desain grafis, kaligrafi dan puisi. 

“Alhamdulillah, anak-anak  menunjukkan prestatasinya yang membanggakan,” ujar salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Nuris, Robith Qoshidi.

Sehari sebelumnya, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Unggulan Nuris juga  meraup 11 gelar dalam lomba serupa. Dari sebelas gelar itu, 9 diantaranya adalah juara satu, yaitu meliputi lomba pidato bahasa Inggris putra-putri, bahas Arab putra-putri, bahasa Indonesia putra, puisi putra-putri, tilawah dan kaligrafi putra, sedangkan untuk lomba melukis putra dan tilawah putri, murid MI Unggulan Nuris hanya meraih juara dua. 

“Lomba-lomba itu hanya stimulan saja kita ikutkan. Biar mereka juga belajar berani tampil,” lanjut Robith.

Menurut Robith, juara atau apapun sebenarnya tidak begitu penting. Yang penting dalam sebuah lomba adalah  memberikan bekal keberanian untuk tampil di depan umum. Sebab, jika terbiasa tampil di depan orang banyak, maka mentalnya juga kuat. 

“Tidak mudah minder, itu yang penting. Dan mereka kita persiapkan sebagai kader-kader Aswaja,” jelasnya. ()