Oleh: Bangkit Nugraha, S.Sos*
gak tau kenapa tergelitik nulis post ini, padahal saya sedang agak sibuk dalam kehidupan dunia nyata….hehe, ok lets to the point
Baru-baru ini aktor pelawak terjerat kasus pidana (CMIIW), dan beberapa waktu kemudian sosmed ramai membicarakan fenomena ini, baik pro dan kontra, terutama di bilik komentar-komentar.
Bagi sosiologi (interaksionisme simbolik) sendiri melihat ini merupakan perihal yang lumrah untuk terjadi, mengapa demikian Saya jelasin secara singkat mudah-mudahan paham.^
Pada dasarnya individu memiliki identitas atau peran yang lebih dari satu atau ganda, contohnya, seorang ayah, identitas sebagai ayah berlaku bagi anaknya, sebagai ayah, individu mengajari anaknya sopan santun, etika, cara berbicara, tapi di sisi lain individu juga memiliki identitas sebagai suami bagi istrinya, yang memberikan kebahagiaan lahir batin. Di luar rumah identitasnya dapat beragam, sebagai guru misalnya, atau sebagai pak RT.
Dari beragam peran itu, kalo dikumpulkan sifatnya hirarkis (berjenjang/terstruktur) artinya, ada yang sering digunakan ada pula yang jarang digunakan, tingkat sering digunakan dan jarang digunakan, tergantung dari komitmen si individu, semakin tinggi tingkat komitmen terhadap salah satu peran, semakin tinggi pula kemungkinannya untuk digunakan, dan tingkat komitmen dipengaruhi oleh orang-orang disekitar individu, artinya semakin sering individu berinteraksi dengan pecandu narkoba, semakin tinggi pula tingkat komitmen terhadap peran sebagai pengguna narkoba yang individu miliki.
Misalnya pada contoh kasus di atas, dapat dikatakan selain sebagai pelawak si individu juga memiliki peran sebagai pengguna narkoba, seberapa sering si individu berperan sebagai penguna narkoba, tergantung dari tingkat komitmen si individu, dan tingkat komitmen si individu dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar individu (contoh: teman-temannya), jika sering berkumpul dengan orang-orang sesama pengguna narkoba, maka semakin sering pula ia berperan sebagai pengguna narkoba.
Yah, itulah seluit analisis saya mudah-mudahan berguna. Boleh-boleh saja jadikan ini panutan, tetapi saran mimin jadikan ini referensi aja guys, karena ini dari sudut pandang sosiologi, sudut pandang itu gak cuma sosiologi, ada hukum misalnya….so be wise guys!!!
sumber: pemikiran penulis
buku identity theory Peter J. Burke
didiskusikan dalam forum Sociology of Jember
*Staf pengajar Sosioliogi di SMA Nuris Jember