Oleh : M. Ilzam Faraby
“Memory adalah lemari kaca tempat khalayan disimpan, peti harta tempat logika dijaga, pintu depan tempat kesadaran masuk, dan sekaligus sebuah dewan penasihat bagi pikiran-pikiran kita” St. Basile.
Sudah berapa banyaklah jumlah informasi anda yang telah simpan dalam otaknya? Dan berapa banyak anda menyimpan file-file penting dalam komputernya?
(Baca juga: Hidupkan!!! Witing Mulyo Jalaran Sokokulino)
Komputer dan memori otak merupakan tempat penyimpanan informasi penting. File yang akan disimpan dan telah tersimpan dalam komputer terdapat sebuah hard disk drive yang tersusun secara sistematis dan mempunyai kapasitas masing-masing. Konkritnya, komputer lebih besar dari pada memori otak ia memiliki banyak software dan aplikasi juga bisa menyimpan banyak file. Namun, lebih besar manakah kapasitas antara komputer dengan memori otak dalam menyimpan informasi atu file ? Komputer bisa menyimpan file dengan kapasitas hampir terbatas. Berbeda dengan memori otak yang tidak memiliki kapasitas terbatas dengan durasi selama-selamanya yang bisa disebut dengan “memori jangka panjang”atau “Long Term Memory” (LTM). Memory” (STM) hanya memiliki durasi 12 detik dengan kapasitas 7 aitem.
STM memiliki kapasitas jauh lebih kecil dari LTM yang bersifat sangat terbatas dan rentan memudarnyainformasi dengan cepat (Solo, 2007). Menyimpan informasi di otak manusia hampir tidak terbatas, perlu anda ketahui bahwa sepanjang hidup kita telah menyimpan lebih banyak informasi ketimbang jumlah total materi yang dicetak di seluruh dunia, atau lebih dari lima puluh ribu kali jumlah teks yang ada di U.S. Library of Congress.
Informasi sering kali terlupakan hanya dalam waktu beberapa detik. Teman sewaktu TK, SD, SMP, SMA, Kampus, dan guru-guru banyak yang sudah tidak ingat rupa wajah dan namanya. Namun, lain halnya dengan kedua orang tua sampai kapan pun tak pernah terlupakan ia selalu ada dalam otak memori sepanjang hayat kita. Kasih sayang kedua orang tua tak pernah minggat dari dunia otak memori kita dan tidak akan pernah terlupakan rupa wajah dan personal pribadi mereka, memori tentang keseluruhan mereka akan selalu menempel dalam otak diri kita atau yang bisa disebut dengan LTM. Saat ujian sekolah berlangsung, usai melaksanakan ibadah, suka duka, santai, dan sebagainya ia selalu ingat kedua orang tua. Apapun yang kita lakukan oleh orang tua akan selalu ada dalam otak memori kita, tetapi tidak semuanya tersimpan dalam memori karena dampak dari memori decay dan memori interfrensi.
Kita sudah melewati banyak hari dan waktu dengan berbagai informasi pengetahuan di dalam kelas sekolah dan kampus maupun diluar kelas yang bersifat keseharian di rumah. Namun, informasi dari semua panca indra tersebut terkadang hilang begitu saja entah kemana arahnya ia berlari, di dalam kelas kuliah banyak sekali informasi yang sudah ditangkap tetapi terkadang hanya 50 % yangtersimpan. Semakin banyak informasi masuk maka semakin banyak pula yang terlupakan, karena semakin banyak yang ingin dilupakan maka semakin mengingatnya sebab sering melakukan sebuah retensi terhadap memori.
Saya kuliah dalam sehari 4 – 8 jam, pulang kuliah lalu membaca buku dan terkadang masih sharing bersama teman-teman, saat perjalanan pulang ke pesantren atensi visual dan auditorik saya aktif menerima stimulus-stimulus dari sekitar saya yang bersifat sosial. Maka sudah berapa banyakkah informasi yang telah saya tangkap dalam waktu sehari semalam? Pelajaran saat sekolah hingga kuliah sudah banyak yang tersimpan dan semakin pula berkembang dari hari ke hari, kemudian sering melakukan recall memori serta retensi.
Pengetahan sejak kanak-kanak sampai sekarang, kenangan orang tua dan teman-teman serta guru-guru kita, aktivitas setiap hari, refreshing waktu liburan, keindahan saat lebaran bersama keluarga besar dan pengalaman lainnya. Jika semua tersebut, disimpan dalam beberapa banyak komputer se-dunia tidak akan cukup. Kita mampu mengingat dan merasakan sebagian besar informasi yang tidak berada dalam jangkauan kesadaran hingga dimunculkan ke memori sadar, saat kapasitas penyimpanan dalam komputer hampir-hampir tanpa batas, kapasitas otak manusia untuk menyimpan informasi yang medetail dalam jangka waktu lama tetaplah tidak tertandingi (ingatlah bahwa otak manusi adalah suatu struktur yang sedemikian kecilnya).