Pesantren Nuris – Bukan santri namanya jika tidak kreatif. Seperti hal yang dilakukan santri di Pesantren Nuris Jember ini, mereka selalu ada cara untuk melampiaskan “hasrat” kreativitas dan inovasinya dalam belajar serta mempraktikannya. Muhadloroh alias kegiatan yang mengasah kemampuan public speaking ini rutin dilaksanakan di akhir pekan.
Setiap asrama di Pesantren Nuris Jember memiliki jadwal khusus di akhir pekan untuk mengisi akhir pekan dengan kegiatan positif. Baik asrama putra maupun putri tidak pernah merasa garing selama di asrama. Mulai dari kajian bedah film, diskusi bahtsul masail, ceramah umum, musikalisasi puisi, akapela santri, hingga praktik memimpin doa dan sholawatan pemberangkatan haji.
Selain itu, santri di Pesantren Nuris Jember juga sesekali mengadakan akademi pop religi, stand up comedy, pertunjukan teater, hingga opera musikal santri. Hebatnya, agenda ini mereka lakukan setiap akhir pekan atau malam ahad, ketika libur tidak ada kegiatan diniyah atau pun les tambahan.
(baca juga: Bedah Buku Ayat-ayat Semesta Bersama Agus Purwanto: Love Alquran and Sains )
“Semua kegiatan bertajuk muhadloroh sebagai wadah mempertajam keahlian orasi ini adalah ide santri. Setiap asrama secara bergantian unjuk kebolehan sesuai bidang yang mereka kuasai. Tujuan muhadloroh ini pun adalah agar santri bisa me-refresh otak dan menjalin ikatan emosi antarsantri di setiap asrama.” Kata Rifan Muzakki, pengurus Pesantren Nuris Jember, asrama pusat.
Kegiatan muhadloroh ini pun menjadi yang dinantikan para santri setiap akhir pekan. Mereka selalu berlomba menampilkan yang terbaik dan menghibur teman-temannya. “Saya senang sekali dengan agenda kreatif muhadloroh ini. Jika di luar pesantren menyebutnya malming (malam minggu) dan identik dengan hal yang kesia-siaan, tetapi di sini malam ahad tanpa kelabu karena diisi hal yang positif.” Kata Eka Setia, salah satu santri di asrama Daltim (Dalem Timur).
(baca juga: Makin Populer, Hadrah Ashabul Muhyi Nuris On Air di RRI )
Yang terpenting, muhadloroh ini diadakan secara sederhana namun sangat menghibur dan dapat dijadikan wahana pembelajaran secara praktis. Hal ini karena melalui agenda ini santri dapat melatih mental dan menyalurkan ide kreatifnya. Maka dari itu, kreativitas santri tidak ada matinya dan siap terjun di masyarakat kapan pun. [AF.Red]