Pesantren Nuris – Gaya perayaan Idul Adha ala santri Nuris begitu berkesan. Seperti tahun lalu, budaya “nyate bareng” kembali dilaksanakan tahun ini (1/9/2017). Kegiatan ini dilaksanakan setelah selesai sholat Idul Adha dan usai halal bihalal.
Kegiatan “nyate bareng” ini diikuti oleh seluruh santri baik dari SMA maupun MA Unggulan Nuris yang menempti Asrama Daltim (Dalem Timur). Walaupun harus membuat mata pedih, namun tak menyurutkan semangat mereka.
Ada yang unik dari acara “Nyate Bareng” di asrama Daltim tersebut. Santri kelas XII baik yang dari SMA maupun MA Unggulan Nuris selaku senior di asrama Daltim, berupaya menjadi “pelayan” adik-adiknya. Mulai menyiapkan bahan-bahan seperti rempah-rempah, daging ayam, dan peralatannya hingga memasak satenya. Sementara, santri kelas X dan XI cukup menunggu sate matang seraya menyanyikan yel-yel khas yang dimiliki kelompok kamar.
Pengalaman menyate ini dapat dijadikan sebagai pelajaran moral. Selain membakar sate untuk dirinya sendiri, santri kelas XII itu juga membakar sate untuk adik kelas X dan XI. Disela-sela menjaga bara api, mereka juga menyanyikan yel-yel wilayah kamar masing-masing untuk meramaikan suasana. Walaupun harus membuat mata pedih, namun tak menyurutkan semangat mereka.
“Karena acara ini dapat memberikan kesan baik pada kelas XII yang tak lama lagi akan meninggalkan pesantren. Kesolidan dan kekompakan santri di Asrama Daltim semakin terjalin erat,” ujar ustdzah Anisa, ketika mengumumkan agenda nyate kemarin pagi.
(Baca juga: Satu Pertanyaan Berhadiah Satu Buku Best Seller Gus Pur)
“Pengalaman seperti ini tidak akan terulang lagi, jadi kita harus benar-benar memanfaatkannya. Walaupun harus bertemankan asap yang terpenting adalah kesan di dalamnya,” ungkap Sayyidah, salah seorang siswa kelas XII selepas kegiatan menyate. (RED/SRR)