Kuliah dengan Beasiswa, Aktivis, Alumni Nuris Lulus dengan Predikat Terbaik
Pesantren Nuris – Almamater Pesantren Nuris Jember turut mengucapkan selamat atas kesuksesan alumninya yang baru saja diwisuda di Kampus Politeknik Jember (Polije) pada hari Sabtu, 25 November 2017 lalu. Tak terkecuali kepada Siti Umi Anisah, berkat prestasinya sebagai lulusan terbaik dengan IPK (Indeks Pretasi Kumulatif) Cumlaude yakni, 3,84. Fantastis.
Gadis asal Slateng, Ledokombo, Jember ini mendapat pujian dari Nanang Dwi Wahyono, selaku Direktur Polije di Wisuda ke31 tersebut. Keberhasilannya meraih predikat cumlaude tak mudah. Berbagai usaha keras dan istiqomah telah dilaluinya sehingga kelulusannya sangat membahagiakan.
(baca juga: Ketua HMPS, Rajin Berkarya, Alumni Nuris Juara Esay Nasional di Malang)
Anisah, panggilan akrabnya semasa menempuh pendidikan di SMA Nuris Jember 2014 lalu, memilih Diploma 3 Jurusan Bahasa, Komunikasi, dan Pariwisata, Program Studi Bahasa inggris. Berkat kecintaannya dengan bahasa global dan sebagai bekal untuk bersaing di masa depan sehingga dia mendalaminya dengan tekun. Bahkan, Anisah sempat menjadi mentor untuk teman-teman semahasiswa untuk mengajar dalam organisasi English Club yang pernah dijalaninya.
Tidak hanya sampai di situ, Dara kelahiran Jember, 11 Februari 1995 ini pernah menjadi finalis MAWAPRES (Mahasiswa Berprestasi) Polije. Tentu hanya mahasiswa dengan kemampuan spesial lah yang bisa tergabung dalam seleksi MAWAPRES tersebut, termasuk Anisah ini.
Keuletan belajar Anisah ini beralasan, sebab dia adalah salah satu mahasiswa yang masuk jalur beasiswa Bidik Misi. Kesempatan itu benar-benar tidak disia-siakan, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, hingga gadis cantik yang hobi membaca novel ini lulus dengan predikat terbaik.
(baca juga: Lulus Pascasarjana di IPB Bogor dengan Beasiswa, Alumni Nuris Ini Sangat Inspiratif)
“Semua ini berkat motivasi dalam diri saya untuk membahagiakan kedua orang tua. Alhamdulillah, ini prestasi yang membahagiakan. Semoga ilmu yang telah saya dapatkan selama ini bisa memberi manfaat untuk orang sekitar.” Kata Anisah yang bercita-cita menjadi dosen dan menaikkan haji orang tuanya.
Menurutnya, “Ini juga karena bekal yang telah Nuris berikan kepada saya. Kepercayaan diri, semangat, dan kejujuran yang telah tertanam sehingga apa yang telah saya lakukan di kampus lurus-lurus saja. Semoga adik-adik yang masih berjuang di Nuris bisa berprestasi lebih baik dari saya.”
“Tak pernah ada yang tau apa yang terjadi di hari esok, maka terus berjuanglah meraih masa depan yang lebih baik. Jadikanlah orang tua kita sebagai inspirasi setiap langkah kita. Hanya dengan melihat mereka tersenyum, semangat belajar kita segera bangkit. Berkat doa merekalah kita bisa seperti ini.” Imbuhnya.
(baca juga: Santri Kebanggaan Kota Jember, Izza Nur Layla Raih Santri of The Year 2017)
Di sela masa akhir perkuliahannya, Anisah juga langsung ingin mempraktikkan ilmunya. Sejak September lalu, dia sudah membaktikan pengalamannya di SMK Bustanul Ulum As Surur dan MI Mutiara Iman di Kopang. Perawan cerdas ini tipikal yang tak suka berpangku tangan sehingga selalu mengambil peluang yang ada sesuai dengan kesempatan yang ada.[AF.Red]