Mahir Bahasa Arab dan Tartil, Lulus Sarjana Tercepat dan Cumlaude, Ini Kiprah Alumni Nuris di Surabaya

Mahir Bahasa Arab dan Tartil, Lulus Sarjana Tercepat dan Cumlaude, Ini Kiprah Alumni Nuris di Surabaya

 Pesantren Nuris – Muda dan bertalenta patut disematkan kepada alumni Nuris yang satu ini. Kiprahnya selama kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya cukup membanggakan. Lulus cepat dalam waktu 3,5 tahun, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Cumlaude yakni, 3,55, aktif di kepengurusan Ma’had UINSA, dan  banyak lagi kiprah lainnya. Siapa lagi, jika bukan Nailul Fauziyah.

Di Pesantren Nuris Jember, gadis cantik yang bercita-cita menjadi dosen dan konselor sosial ini merupakan alumni MA Unggulan Nuris angkatan pertama. Dia menjadi salah satu siswa terbaik di lulusan pertama madrasah yang dikenal dengan gudangnya prestasi ini pada tahun 2014, jurusan IPA. Kini pun dia tercatat sebagai alumni MA Unggulan Nuris yang pertama menyabet gelar sarjana. Sungguh luar biasa bukan?

(baca juga: IPK Cumlaude, Alumni Nuris Ini Juga Asisten Dosen Tamu dari Amerika di UIN Syarif Jakarta)

“Alhamdulillah, ada kebahagiaan tersendiri atas apa yang saya raih saat ini. Bisa lulus sesuai dengan apa yang saya harapkan. Bagi saya, kuncinya adalah lawan rasa malas saat berada di semester 4 ke atas. Sebab jika sudah terperangkap rasa malas, maka ada celah untuk fokus dan semangat dalam diri kabur jauh dan sulit dibangun.” Ungkap dara asal Rambipuji, Jember tersebut.

Kesuksesan Lusi, panggilan akrab Nailul Fauziyah saat mondok di Pesantren Nuris Jember, mampu lulus cepat dengan pujian tentu tidak datang begitu saja. Ada usaha dan semangat tinggi yang dia tanamkan dalam diri. Orang tua menjadi alasan dia untuk terus on fire belajar di Jurusan Bimbingan Konseling Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UINSA tersebut. Menurutnya, raut sumringah jatuhnya air mata kedua orang tua menjadi kebahagiaan terbesarnya

Gadis kelahiran Jember, 28 Agustus 1996 ini, mengatakan, “Sebenarnya ini berawal dari nyasar, tapi seiring berjalannya waktu saya tersadar, memang ini yang ditakdirkan Allah buat saya. Akhirnya ya sangat cinta, nyatu dalam jiwa dan moto yang saya pegang yakni, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

(baca juga: Madrasah Hebat Berprestasi Luar Biasa, Ini Dia Capaian MA Unggulan Nuris)

“Yang jelas ini ternyata sesuai dengan hasil tes psikologi saat masih di MA Unggulan Nuris dulu. Di situ disebutkan saya sesuai masuk jurusan atau prodi konseling. Jadi, program tes psikologi di MA sangat membantu saya untuk mengambil langkah lebih jauh terhadap masa depan saya hingga kini.”

Di sela kesibukan perkuliahan yang dijalani gadis cerdas ini, berbagai agenda mahasantri di asrama Ma’had UINSA cukup padat selama 4 semester diarunginya dengan semangat. Bahkan, pada tahun kedua, dia lolos seleksi kepengurusan putri dan ditambahi amanah menjadi staff pengajar Bahasa Arab dan Tartil bagi mahasantri junior di asrama Ma’had UINSA tersebut.

Meski dengan seabarek kesibukan, tidak sama sekali mengganggu studinya. Hingga akhirnya, Lusi mampu menyelesaikan penelitian berjudul “Teknik Biblioterapi dalam Pengembangan Moral Anak terhadap Orang Tua di Surabaya” dan membuatnya diwisuda pada hari Sabtu, 24 Februari 2018 lalu.

“Tempaan selama di Pesantren Nuris Jember membuatnya terbiasa dengan berbagai kesibukan ganda sekali pun selama di Surabaya. Bagi saya Nuris itu, tempat saya berkorban banyak hal untuk tetap menjadi santri selamanya dan patuh, termasuk perihal cinta.”

(baca juga: Pribadi Kreatif, Jago Kitab Kuning, Alumni Nuris Ini Juara 1 Nasional AITEC 2017)

“Untuk adik-adik yang masih di Pesantren Nuris Jember, terus lah berjuang menjulang prestasi akademik dan nonakademik, serta maju dalam religiusitas dan sains. Saya yakin santri pun mampu melalangbuana, mampu memberi arti dalam setiap jengkal kehidupan.” Tutupnya.[AF.Red]

foto Nalilul Fauziyah bersama kedua orang tuanya saat wisuda

foto Nailul Fauziyah saat wisuda di depan kampus UINSA

 

 

 

 

 

Related Post