Kehebatan Wanita Mar’atus Sholihah

Pesantren Nuris- Apakah Anda tidak ingin memiliki gelar? Saat ini gelar, bahkan jabatan dunia sangat utama. Banyak wanita  berjuang untuk mencari kedudukan tertinggi dalam dunia kerjanya. Mereka ingin dihormati dan disegani semua kalangan. Tapi, hendaklah kaum wanita itu betapa mulianya menjadi kaum mar’atus sholihah. Maratus sholihah bak bidadari-bidadari yang menaungi bumi dan surga, siapa yang tak menginginkan gelar ini berarti ia lebih mengedepankan kedustaan dunianya dan gemerlap harta benda.

Berbicara perihal hal di atas dalam sebuah hadits menyatakan bahwa “sebaik-baiknya wanita ialah wanita yang kalau kamu memandangnya bisa menyenangkanmu. Kalau kamu perintah bisa memenuhimu dan kalau kamu pergi ia akan menjaga hartamu dan kehormatannya”(HR Ibnu Jarir dari Abu Hurairah). Dapat disimpulkan bahwa seorang mar’atus sholihah benar-benar akan menjaga pesan suaminya dan menjunjung tinggi kehormatannya.

(baca juga: Keutamaan Bulan Rajab)

Ia tidak akan tenggelam dalam pesona dusta, tidak juga beromba-lomba dalam bersolek, dan penampilan mewah nan sempurna. Make-upnya adalah basuhan air wudhu, lipstiknya adalah dzikir kepada Allah SWT, dan celak matanya adalah memperbanyak membaca Alquran.

Seorang perempuan dikategorikan sebagai mar’atus sholihah dengan beberapa ciri, di antaranya taat beragama, berakhlak mulia, taat kepada suami, berbakti kepada orang tua, cantik jiwa dan raga, wanita yang pintar dan cerdas, bertanggungjawab terhadap anaknya, beraklak mulia terhadap tetanggannya menjaga tali silaturahi kepada kerabat dan keluarganya.

Pernahkan Anda mendengar ungkapan bidadari bermata jeli? Ya bidadari bermata jeli adalah wanita tercantik yang Allah ciptakan dengan khusus dan tidak pernah turun ke bumi. Bidadari itu hanya tinggal dan hidup selamanya di surga. Para lelaki sholihah yang akan mendapatkan bidadari tersebut kelak di surga.

(baca juga: Hafiz: Tanamkan Alquran dalam Dada Sampai Mati)

Namun, kecantikannya dan keistimewaannya akan hilang tatkala seorang wanita mar’atus sholihah tersebut menyaingi dirinya. Lantas bagaimana dengan kita para wanita? Marilah kita berlomba-lomba untuk menjadi wanita mar’atus sholihah dengan banyak memperbaiki diri selagi masih tersisa waktu di dunia ini. (Red/Nisa)

Penulis artikel di atas adalah Nisa Haniatus siswa kelas X IPA A MA Unggulan Nuris. Penulis aktif sebagai anggota ekstrakurikuler sains bidang KTI (Karya Tulis Ilmiah) kesehatan dan juga anggota ekstrakurikuler jurnalistik website Pesantrennuris.net.

 

Related Post