Raih Juara 1 Tingkat Provinsi, Rizky Afdhal Lalui Babak Krusial Cipta Baca Puisi, Sisihkan 47 Peserta
Pesantren Nuris – Selang sepekan Rizky Afdhal Pribadi mengharumkan SMA Nuris Jember dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2018 sebagai juara 2 cabang monolog, kini dia raih juara 1 Lomba Baca Puisi Tingkat Provinsi di Universitas Muhammadiyah Jember pada hari Rabu, 24 April 2018.
Ajang bertajuk Semarak FKIP 2018 “Bina Sekolah” yang ke-37 ini dikuti oleh 47 peserta dari berbagai sekolah di daerah Jawa Timur. Rizky, sapaan akrabnya di SMA Nuris Jember tidak mudah memenangkan lomba baca puisi yang diinisiasi oleh FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini. Terdapat tiga babak yang harus dilaluinya untuk menuntaskan lomba dengan kemenangan dan bersistem gugur.
Babak pertama, peserta wajib membacakan puisi yang dibawa dengan tema “Dunia Maya, Mematikan Dunia Nyata” baik puisi yang ditulis sendiri atau pun menyadur puisi orang lain. Di babak pertama terpilih 10 peserta terbaik dari 47 peserta yang terseleksi untuk melanjutkan ke babak kedua. Mereka dari SMA Ibrahimi Situbondo, MAN 1 Probolinggo, SMK Muhammadiyah 4 Glenmore Banyuwangi, SMA Nuris Jember, SMAN 4 Jember, MA Unggulan Nuris, SMK Dharma Siswa, MA Miftahul Ulum Kalisat, MA Nurul Qornain Sukowono, dan SMA Muhammdiyah 2 Genteng.
(baca juga: Risky Afdhal Pribadi, Talenta Monolog SMA Nuris Jember, Rebut Juara di Ajang FLS2N 2018)
“Kali ini lombanya sangat mengesankan, yang ikut rata-rata bagus. Saya berada di peringkat keempat saat babak pertama selesai menuju babak kedua. Di babak kedua, kami mendapat undian untuk mengambil puisi yang disediakan oleh panitia dan nomor urut tampil. Alhamdulillah di babak kedua saya dan teman saya, Ulifatus Zahro dari MA Unggulan Nuris lolos dan mendapatkan puisi berjudul Membaca Tanda-Tanda karya Taufik Ismail.” Kata Rizky.
“Kami hanya diberi waktu 5 menit untuk membaca dan memahami puisi legendaris dari Taufik Ismail tersebut. Lumayan kesulitan, tapi ya bismillah. Berkat pembinaan yang intensif dari ekstrakurikuler puisi di Nuris, kami sudah terbiasa dengan teks-teks puisi dan cepat memahaminya serta membacakannya.” Imbuhnya.
(baca juga: Optimis dan Percaya Diri, Dua Siswa SMA Nuris Jember Juara Olimpiade Bahasa Inggris Jatim)
Setelah babak kedua usai, kesepuluh peserta diseleksi lagi menjadi 5 peserta terbaik yang akan melaju ke babak 3 atau final. Secara berurutan 5 peserta terbaik tersebut yakni, SMA Ibrahimi Situbondo, SMA Nuris Jember, MAN 1 Probolinggo, MA Miftahul Ulum Kalisat, dan SMK Muhammdiyah 4 Glenmore.
Di babak final, seluruh peserta diminta untuk menulis puisi dengan tema yang dirahasiakan oleh panitia yakni, “Bahasa Gaul Mengikis Bahasa Ibu”. Mereka hanya diberi waktu 15 menit untuk menulis dan langsung membacakannya sesuai dengan peringkatnya.
(baca juga: Kekasih Zaman Now)
“Sempat nderedeg sih pas buat puisi, apalagi dengan tema yang spontanitas begini. Saya keingat kata-kata gaul yang sempat tren yakni, Loe, Gue, End yang biasanya dibuat guyonan akhirnya saya buat puisi berjuudul “Kekasih Zaman Now”. Pas saya bacakan banyak penonton yang terhibur dan menggugah dewan juri sehingga saya mampu juara 1. Sungguh perjuangan yang luar biasa. Saya menang dengan kualitas bukan soal keberuntungan.” Kata Rizky Afdhal.
Prestasi yang membanggakan ini tidak lepas dari pengelolaan mutu siswa yang terkontrol dengan sistem yang baik dari Seksi Penjamin Mutu Siswa Yayasan Nurul Islam Jember. Mulai dari Pembina yang berpengalaman juara, model pembinaan yang termatrikulasi dengan baik, hingga penjadwalan yang tersistematis sehingga penelusuran bakat dan minat siswa betul-betul terasah dengan baik dan berprestasi.
Gus Robith Qoshidi, Kepala SMA Nuris Jember sekaligus Pengawas Seksi Penjamin Mutu Siswa Yayasan Nurul Islam Jember menuturkan, “Apresiasi yang tinggi untuk anak-anak kami dan manajemen yang luar biasa sehingga prestasi kami selalu meningkat. Semoga tim mutu terus berupaya dalam meningkatkan lagi ke level yang lebih baik. Baik ekskul sains, nonsains, maupun bahasa asing dapat menjadi wadah mencetak siswa yang unggul dan kompetitif.”[AF.Red]
foto Rizky saat membacakan puisi “Kekasih Zaman Now”
foto Rizky saat menerima penghargaan secara simbolik sesaat setelah pengumuman juara 1