penulis: Arina Makrifatul*
sehabis hujan menyapu debu sepiku. letih beterbangan mengawang bayang-bayang halaman rumah. rintik demi rintik membasuh kalut jemu yang enggan. di sini kah pulang, di sini kah masa depan. ruang sajadah ini seperti lengang tanpa jawaban
di rongga kubah tepat aku menengadah harap. menjelma awan kuapungkan doa atas rindu yang tak perlu. di masjid Wali Songo ini tempat kumenepikan hasrat. menghanyutkan jemu bersama sekerat mimpi.
(baca juga: Di Pesantren Ini, Seribu Doa Berkibaran)
sementara wajah-wajah peri rumahku bergentayangan. seraya berucap, “di sini lah anakku, di sini lah kau dapat memburu ilmu. kau dapat membenah akhlakmu”
(baca juga: Arina Makrifatul, Penyair Muda Berbakat dari SMP Nuris Jember, Juara Cipta Baca Puisi Kabupaten)
di pelataran Antirogo masih gemeritis hujan. mengiringi air mataku yang tak henti mengalirkan embun semangat. Nuris, Nurul Islam tempat memijakkan harapan. bersama sosok-sosok pembawa amanah. kelak akan ditunjukkan. inilah masa depan.
*penulis adalah siswa kelas IX SMP Nuris Jember, peraih juara 1 Lomba cipta dan baca Puisi tingkat Keresidenan Besuki.