Santri Berdaya ICT Global, BLK Pesantren Nuris Jember Operasi per Juli 2018
Pesantren Nuris – Rampungnya bangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Pesantren Nuris Jember sejak Januari 2018 lalu, memberi angin segar bagi seluruh santri di Yayasan Nurul Islam Jember. Gedung khusus untuk menempa tenaga ahli bidang ICT (Information, Communicatoin, and Technology) tersebut merupakan hibah dari Menakertrans RI, Hanif Dhakiri.
Sarana dan prasarana BLK Pesantren Nuris Jember telah disiapkan secara matang. Mulai dari kelengkapan komputer, server, media proyektor, wifi, hingga instrukturnya pun telah dibina selama kurang lebih 2 bulan di Jakarta pada bulan Februari—Maret lalu. Ustad Budiman, lulusan sarjana komputer sekaligus alumni SMK Nuris Jember jurusan Teknik Komputer Jaringan terpilih sebagai instruktur khusus BLK pesantren tersebut.
(baca juga: Terampil dan Cekatan, Siswa SMK Nuris Jember Handle Laboratorium Komputer untuk UNBK)
Untuk kenyamanan pendidikan dan pelatihan komputer, ruang BLK Pesantren Nuris Jember sudah disertai pendingin ruangan. Desain ruangan sudah sangat elegan dan representatif. Lokal ruang gedung pelatihan ini terdapat 2 ruang komputer, 1 aula sedang, 1 ruang kantor, lengkap dengan kamar mandi dan toilet.
Kepala Humas (Hubungan Masyarakat) Yayasan Nurul Islam Jember, Gus Abdurrahman Fathoni menyebutkan, “Kami bersyukur atas terselesainya bangunan dan kelengkapan BLK khusus pesantren. Ini sebuah terobosan dan kemajuan pesantren di masa depan. Santri tidak hanya sekadar paham ilmu agama, tetapi juga menguasai ICT. Insya Allah per Juli 2018 sudah operasi.” “Ini bentuk komitmen Pak Dhakiri, Menakertrans RI, untuk memajukan dan memakmurkan pesantren.
(baca juga: Sarana Belajar Representatif, Kelas Axioo SMK Nuris Jember Wujudkan Generasi Ahli ITC)
Kebutuhan penguasaan ICT atau teknologi informasi dan komunikasi di era mileneal sangat mendesak. Santri memiliki peran strategis untuk mengelola perkembangan zaman tersebut, sehingga santri pun harus melek digital bahkan menjadi aktor demi kemanfaatan dan kemaslahatan umat. Sudah saatnya santri yang mengendalikan dunia, sebab penguasaan media oleh santri dapat mengontrol “kesesatan” informasi yang saat ini merajalela.[AF.Red]