Bahagia dan Semakin Cinta, Menjadi Alumni Nuris Eksistensi Tanpa Batas
Pesantren Nuris – Reuni Akbar Pesantren Nuris Jember telah usai dihelat pada Rabu, 06 Juni 2018 lalu, tetapi kesan mendalamnya tak urung reda di hati. Begini lah yang dirasakan Kavilatul Bariroh dan kawan-kawan yang kini pertama merasa menjadi alumni sejak kelulusannya pada awal Mei 2018 tersebut. Alumni dari lembaga MA Unggulan Nuris tersebut menyatakan kebanggaannya menjadi bagian dari almamater pesantren kebanggaan Nurul Islam tercinta.
“Saya sampai speechless mau biacara apa, rasanya bahagia sekali dengan silaturrahmi yang dibingkis dengan agenda reuni ini. Saya menjadi tahu betapa banyaknya alumni Nuris yang datang. Antusias mereka sangat tinggi mulai dari yang baru lulus kayak saya hingga yang sudah sukses dalam karier bahkan berkeluarga. Alumni yang datang dari SMP, MTs, SMA, SMK, dan juga MA.” Ungkap Kavilatul, gadis kelahiran Pasuruan, 29 Maret 2000 ini.
(baca juga: Reuni Akbar dan Buka Bersama Alumni Pesantren Nuris Jember, Lepas Kenangan Indah)
“Menjadi suatu kebanggaan dengan kesempatan mondok dan mengaji langsung kepada KH. Muhyiddin Abdusshomad. Tiada lain yang saya harapkan kecuali keberkahan ilmu dan kekeluargaan yang erat, sebab reuni ini menjadi motivasi dan seolah tak ada jarak antara kami sebagai alumni dengan keluarga pengasuh. Ini yang membuat kami semakin bahagia dan cinta kepada Pesantren Nuris Jember.”
“Terlepas dari segala nama besar pesantren ini, entah kenapa, berkumpul dengan sesama alumni bahagia sekali. Sesederhana ini rasanya bahagia. Cukup bertemu dengan kawan-kawan seperjuangan, berbagi pengalaman, tanpa gengsi, kami serasa memiliki aliran darah yang seirama. Semoga reuni ini selalu istiqomah, dan saya siap menjaga almamater kebanggaan ini dengan baik.” Tambah gadis yang juga pernah meraih juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat nasional di Bali pada tahun 2016 lalu itu.[AF.Red]
Kavilatul Bariroh (kerudung merah) saat berpose bersama teman-temannya.