Penulis: Ahmad Fauzen
Kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir menjadi impian banyak orang. Terbukti, ribuan siswa berlomba-lomba untuk menjadi mahasiswa di universitas terkemuka tersebut. Menjadi mahasiswa di universitas Al-Azhar Mesir tidak semudah membalik telapak tangan. Sebab, ada beberapa seleksi yang harus dilalui. Berikut Ahmad Fauzen akan menjelaskan lebih lanjut kiat sukses masuk universitas bergengsi tersebut.
(baca juga: Nambah Lagi, 2 Siswa Terbaik MA Unggulan Nuris Masuk Al Azhar Mesir dengan Beasiswa)
Saya lolos seleksi kuliah Universitas Al-Azhar Mesir yang diselenggarakan oleh Kementerian agama RI. Untuk mendapatkannya tentu tidak mudah. Ada usaha dan perjuangan yang harus saya lakukan. Dalam coretan ini akan saya jelaskan kiat sukses masuk Al-Azhar, sehingga bisa lolos Kementerian agama RI. Sebelum berbicara lebih jauh alangkah baiknya jika kita tahu terlebih dahulu materi-materi dalam seleksi untuk kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir tersebut.
Terdapat beberapa materi yang diujikan. Ujian yang diberikan terdiri dari dua bentuk, yakni tes tulis dan tes lisan. Tes tulis meliputi hafalan Alquran minimal 2 juz, ilmu pengetahuan umum tentang agama meliputi Siroh Nabawiyah, Fiqh, Tafsir dan Hadits. Tes tulis yang terakhir adalah tes bahasa Arab yang meliputi Nahwu, Shorf, Balaghoh dan Insya’.
(baca juga: M. Fauzan Adhim, Putra Seorang Guru Bersahaja, Lolos Beasiswa Penuh Kuliah Ke Universitas Al Azhar, Mesir)
Lantas bagaimana kiat sukses saya dalam menghadapi seleksi? Sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah saya sudah berkeinginan untuk kuliah di Al-Azhar Mesir. Karenanya saya sangat antusias untuk mengikuti seleksi kuliah di sana.
Sebenarnya sebagian besar materi seleksi di atas sudah saya kuasai dengan pembelajaran yang saya terima di pesantren. Yang saya butuhkan hanyalah mereview materi tersebut. Dalam materi materi ilmu pengetahuan umum agama saya sudah mengaji kitab Fathul Qorib (fiqh), Khulashoh Nurul Yaqin (sejarah), Qawa’id Asasiyah (tafsir dan hadits). Sedangkan dalam materi materi bahasa Arab saya sudah mengaji kitab Alfiyah (nahwu) dan Maqshud (shorf), Balaghoh Wadlihah (balaghoh) dan kitab Husnul Ishgo’ (insya’).
Review kitab-kitab tersebut saya lakukan bersama teman-teman yang juga ingin mengikuti seleksi dan dibimbing langsung oleh Syaikh Muhammad, guru tugas Al-Azhar Mesir untuk PP. Nurul Islam Jember. Hanya ada dua hal yang butuhkan untuk menghadapi seleksi. Yaitu hafalan Alquran dan memantapan Muhadtsah dan Insya’.
Hafalan 2 juz al Qur’an. Setiap hari saya mencoba untuk mengahafal satu halaman mushaf Alquran. Hafalan itu saya lakukan sebelum sholat Shubuh, setelah sholat tahajjud tepatnya. Di tengah-tengah kesibukan mengahadapi ujian akhir di sekolah, saya juga menyempatkan diri saya untuk mengulang hafalan. Dan alhamdulillah saya bisa merampungkan hafalan 2 juz Alquran beberapa hari sebelum seleksi, sehingga ketika saya bisa menjawab pertanyaan penguji dengan baik.
Pemantapan bahasa Arab. Pemantapan bahasa Arab saya dapatkan dengan bimbingan beberapa guru. Dalam pemantapan ini saya dilatih dalam tiga hal, yaitu membaca teks Arab dengan benar, berbicara bahasa Arab dengan baik, dan dilatih untuk membuat tulisan berbahasa Arab dengan bagus yang sesuai dengan kaidah dalam ilmu bahasa Arab. Setiap hari saya dituntut untuk membaca tulisan berbahasa Arab. Tidak hanya membaca, tapi juga memahami isi teks yang saya baca dan kedudukan setiap kalimatnya dalam bahasa Arab
Bersama teman-teman yang juga ingin memengikuti seleksi untuk kuliah di Universitas Al-Azhar, saya mencoba untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab. Tidak hanya dengan mereka, saya juga melakukan hal itu dengan guru-guru saya. Juga tak lupa saya sempatkan diri saya untuk mendatangi Syaikh Muhammad untuk mengabdi, juga melatih kecakapan untuk berkomunukasi langsung dengan orang Arab asli. Untuk mempercantik penulisan insya’ saya diharuskan untuk menghafal kosa kata modern. Selain itu saya juga banyak mendapatkan ungkapan-ungkapan yang umum digunakan dalam penulisan insya’.
Itulah kiat-kiat yang saya lakukan untuk menghadapi seleksi untuk kuliah di Univeristas Al-Azhar. Selain kiat-kiat tersebut, saya juga mencoba untuk istiqomah berdoa, sholat Dhuha, dan sholat Hajat. Dengan begitu saya yakin bahwa saya tidak akan menggapai impian saya tanpa pertolongan dari Tuhan yang maha kuasa.
Penulis merupakan alumni MA Unggulan Nuris peraih beasiswa Al-Azhar Mesir.