Latih Kepekaan Sosial, Siswa MI Unggulan Nuris Galang Dana Bencana dan Doa Bersama
Pesantren Nuris – Soidaritas dan kepedulian keluarga besar MI Unggulan Nuris terhadap penderitaan korban bencana gempa di Lombok, dan Palu patut diapresiasi tinggi. Semua guru dan siswa ikut terlibat dalam penggalangan dana bantuan untuk korban bencana serta turut menyelenggarakan doa tahlil bersama pada hari Jumat, 12 Oktober 2018 lalu.
Subandi, Kepala MI Unggulan Nuris, memimpin langsung doa tahlil tersebut. Dia menuturkan, “Mari anak-anak, kita turut membantu meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah dengan membaca doa tahlil agar khusnul khotimah dan selalu diberi kekuatan untuk terus melanjutkan hidup yang lebih baik. Juga tak lupa kita turut aktif mengikhlaskan uang saku kita untuk membantu mereka. Semoga doa dan amal kita diterima di sisi Allah SWT. amin.”
(baca juga: Putri Seorang Peternak Lele Ini Juara OMATIQ 2018, Harumkan Nama MI Unggulan Nuris)
Berkat kerja sama yang apik, beberapa siswa kelas 6 dibagi tugas untuk meminta sumbangan sukarela kepada semua guru dan ratusan siswa di MI Unggulan Nuris. Total penggalangan dana yang terkumpul sejumlah Rp1.877.000,00. Konon, hasil penggalangan dana tersebut akan dikumpulkan mejadi satu ke Yayasan Nurul Islam Jember sebelum langsung disalurkan kepada korban bencana baik di Lombok maupun di Palu.
Ustazah Armita, salah seorang guru di MI Unggulan Nuris berkata, “Saya senang sekali, anak-anak kami di MI Unggulan Nuris sangat partisipatif dengan agenda ini. Semoga dapat melatih rasa peduli kepada sesama, tolong-menolong, dan jiwa sosial yang tinggi.”
(baca juga: Penyuluhan Kesehatan Gigi oleh Puskesmas Sumbersari di MI Unggulan Nuris)
“Selain menggalang dana, sebelumnya kami turut berdoa dengan membaca tahlil terhadap korban agar diberikan tempat yang lapang di sisi Allah SWT. Semoga ujian ini dapat dilalui oleh korban dengan ikhlas dan terus tawakkal kepada Allah.” Tutupnya.[AF.Red]
Subandi, Kepala MI Unggulan Nuris saat memberi arahan penggalangan dana bencana dan doa tahlil bersama
seorang siswi MI Unggulan Nuris saat memungut dana dari siswi lainnya