Permainan Basara, Gebrakan Baru Siswa SMA Nuris Jember Tingkatkan Cinta Bahasa Indonesia dan Raih Juara 1 Esai Se-Jatim

Pesantren Nuris- Pesantren Nuris Jember selalu upayakan inovasi pendidikan untuk menghadapi kemajuan zaman. Tidak hanya kembangkan sains, dunia literasi pun juga dikembangkan di pesantren tersebut. Semuanya dikelola dengan sistem yang benar-benar terkonsep rapi dengan tujuan akhir menjadikan siswa berprestasi dan menangkan kejuaraan tertentu. Terbukti, baru-baru ini santri pesantren Nuris Jember berhasil raih juara 1 kompetisi kepenulisan esai tingkat Jatim (6/10/2018).

M.Fajri Kholili Zain merupakan santri pesantren Nuris yang juga siswa SMA Nuris Jember kelas XII IPA 1 yang berhasil harumkan almamaternya melalui esai yang ditulisnya. Dia berhasil kantongi juara 1 kompetesi kepenulisan esai se-Jatim dalam ajang Festival Bahasa Indonesia 2018 yang diselenggarakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya.  Esai yang ditulis oleh siswa yang dikenal ramah ini berjudul “Permainan Edukasi Basara, Solusi Kekinian Tingkatkan Cinta Bahasa Indonesia di Kalangan Remaja”.  Hanya butuh waktu kurang lebih 14 hari untuk menulis esai tersebut.

(baca juga: Aksi Klub Astronomi Nuris Saat Lunar Eclipse Camp di BPAA Lapan Pasuruan)

Penyusunan esai tersebut bermula dari keprihatinan Fajri terhadap penggunaan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Menurutnya, remaja saat ini lebih suka menggunakan bahasa asing dan jargon tertentu dari pada bahasa Indonesia karena dirasa keren dan kekinian. Remaja lebih suka menggunakan kata “download” daripada unduh, “upload” dari pada unggah,  “kepo” daripada ingin tahu,dan lain-lain. Berdasarkan permasalahan tersebut, dia menciptakan sebuah ide untuk meningkatkan kecintaan remaja terhadap bahasa Indonesia melalui game yang diberi nama “Basara”.

Game menjadi alternatif Fajri untuk meningkatkan kecintaan remaja terhadap bahasa Indonesia karena saat ini mereka tidak dapat dilepaskan dari gadgetnya. Game menjadi suatu aplikasi yang terdapat di gadget, sehingga remaja bisa mengoperasikan game tersebut. Lama kelamaan remaja akan mencintai bahasa Indonesia. “Remaja tidak bisa dilepaskan dengan yang namanya gadget.  Oleh karena itu diperlukan solusi yang dapat meningkatkan kecintaan remaja terhadap bahasa Indonesia tetapi tidak membosankan bagi remaja, salah satunya adalah melalui game Basara ini. Alhamdulilah, esai yang saya tulis berhasil mendapatkan juara 1 se-Jatim,” kata Fajri, dengan santai.

Hebatnya lagi, kompetisi kepenulisan esai ini tidak hanya diikuti oleh pelajar tingkat SMA sederajat saja, melainkan juga mahasiswa. Fajri berhasil kalahkan I Gusti Ayu Agung Isri, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya sebagai juara 2 dan Channah Auliyah Rizqi sebagai juara 3 dari MAN 2 Gresik. Prestasi yang diraih oleh Fajri membuktikan  bahwa santri tidak hanya mengaji dan belajar ilmu agama saja, melainkan juga bidang lain seperti kepenulisan, olimpiade sains, dan lain-lain.

Fajri merupakan salah satu siswa SMA Nuris Jember yang multitalenta. Sebab, dia adalah anak sains Astronomi yang gemar dan pandai menulis. Dia juga pernah meraih juara 3 OSK Astronomi dan menjuarai beberapa olimpiade astronomi lainnya.

(baca juga: Muhammad Fajri Kholili Zain, Leader Sejati, Peraih Juara 3 OSK Astronomi 2018)

Keterbatasan untuk menggunakan laptop tak urungkan santri Nuris untuk berprestasi. Masih banyak jalan menuju Roma, masih banyak jalan untuk sukses. Santri Nuris memang tidak diperkenankan untuk membawa laptop di asrama pesantren. Namun, mereka memiliki ruang dan waktu khusus untuk mengoperasikan laptop guna mencari bahan penelitian, membaca teori-teori tertentu, dan lain-lain. Kegiatan ini biasa dilakukan di kantor Penjamin Mutu Siswa yayasan Nurul Islam Jember sepulang sekolah. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak ketergantungan kepada teknologi dan tidak terpengaruh oleh dampak negatif perkembangan teknologi.(red/Yuv)

 

Related Post