Inovasi Santri SMA Nuris, Atasi Masalah Sampah dan Krisis Listrik di Indonesia

Pesantren Nuris- Misi untuk mecetak ilmuwan dan berakhlaqul karimah oleh Pesantren Nuris Jember nampaknya semakin berjalan mulus. Santri tidak hanya mengaji dan belajar ilmu agama, tetapi mereka juga belajar menjadi seorang ilmuwan. Ilmuwan yang selalu berinovasi dan mampu menjawab perkembangan zaman.

Belum lama ini, tim Karya Ilmiah Remaja SMA Nuris Jember juarai  ajang Braphy 2018. Muhammad Rifqi Arifin, Nur Indrayanto, dan Refaldi Pratama berhasil tampil sebagai juara favorit dalam ajang Brawijaya Physics Event (Braphy) 2018. Kompetisi tersebut merupakan salah satu kompetisi bergengsi di bidang Karya Ilmiah Remaja yang bisa diikuti oleh seluruh siswa SMA sederajat dari seluruh Indonesia. Kompetisi tersebut bertajuk “Teknologi Tepat Guna sebagai Bentuk Kontribusi bagi Indonesia” dan dilaksankaan di Universitas Brawijaya (11/11/2018).

(baca juga: Temukan Solusi Jajanan Sehat, Siswa SMA Nuris Jember Raih Juara 3 Karya Ilmiah se-Jawa Bali)

Tiga jagoan asal SMA Nuris Jember menuliskan sebuah karya ilmiah yang berjudul “E-Font (Electric for our nation) Alat untuk Mengonversi Energi Panas Menjadi Energi Listrik”. Melalui karya ilmiah ini, tiga siswa SMA Nuris Jember tersebut membuat sebuah alat bernama E-Font. Alat tersebut dapat mengubah energi panas dari pembakaran sampah menjadi energi listrik. Penciptaan alat tersebut dilatarbelakangi oleh keprihatinan mereka terhadap sampah di Indonesia juga adanya krisis listrik yang sedang dialami Indonesia.

“Kami sangat prihatin dengan sampah di Indonesia. Indonesia sebagai salah satu penghasil sampah terbanyak setelah China. Kemudian, Indonesia juga sedang mengalami krisis listrik. Oleh karena itu, kami berfikir bagaimana caranya sampah tidak lagi menjadi limbah dan bisa bermanfaat dan muncullah E-Font ini,” kata Rifqi, ketua tim Karya Ilmiah Remaja SMA Nuris Jember.

Perjalanan panjang harus dilalui oleh tiga santri ini sebelum sampai di babak final dan dinyatakan sebagai tim terfavorit. Babak penyisihan dilakukan dalam bentuk pengiriman abstrak secara online. Dari ratusan pengirim abstrak, mereka termasuk dalam 20 tim penulis abstrak terbaik dan berhak berlanjut ke babal final. Babak final dilaksanakan dalam bentuk presentasi. Masing-masing tim mempresentasikan hasil karya ilmiahnya. Di babak final, ketiganya harus bersaing dengan 20 tim lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Ketika melaksanakan presentasi, baik Rifqi, Indra, maupun Refaldi tangkas dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh juri. Selain itu, produk yang mereka buat juga sangat berkelas dan memiliki manfaat. Dalam kompetisi ini juga dilaksanakan expo atau pameran produk dari semua peserta di babak final. Ketiganya dikatakan sebagai tim favorit karena mendapat vote terbanyak dalam kunjungan mahasiswa Universitas Brawijaya di stand expo. Jumlah vote terbanyak ini menunjukkan bahwa produk yang dibuat oleh siswa SMA Nuris Jember mampu menggugah ketertarikan mahasiswa Universitas Brawijaya.

(baca juga: Siswa SMA Nuris Jember Ini, Juarai Lomba Debat se-Ekskarisidenan Besuki)

Kurang lebih seminggu waktu yang dibutuhkan oleh tiga siswa SMA Nuris Jember untuk membuat E-Font. Sebab, bahan untuk membuat alat tersebut mudah dijumpai. Selain itu, produk ini sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah sampah dan krisis listrik yang tengah dialami Indonesia saat ini. “Alhamdulilah, lagi-lagi tim karya ilmiah remaja SMA Nuris Jember tampil sebagai pemenang. Hasil pembinaan mereka tidak sia-sia. Semoga ke depan mereka lebih baik dan tetap semangat,” pungkas Desi Maya, kepala esktrakurikuler sains yayasan Nurul Islam Jember. (red/Yuv)

 

Related Post