Perdalam Wawasan Aswaja, Bentengi Pengurus Pesantren Nuris Jember dari Persebaran Akidah Islam Radikalisme dan Fundamental
Pesantren Nuris – Syakhul Ma’had Pesantren Nuris Jember, KH. Muhyiddin Abdusshomad, terus berupaya membentengi akidah pengurus dan jajaran struktural di kalangan pesantren. Melalui pengkajian ilmu aswaja yang diisi oleh Ustad Wafi guna membendung maraknya persebaran paham Islam radikal dan fundamentalisme (16/11/2018).
“Ini memang perlu kita realisasikan dan istiqomah. Sebab pengurus pesantren yang memang masih muda-muda dan kebanyakan yang mahasiswa perlu diberi pengetahuan soal apa itu ahlussunnah wal jamaah atau dikenal dengan aswaja. Harapannya mereka bisa menyaring informasi ketika membaca buku atau artikel baik yang offline atau online.” Kata Ustad Anwar, selaku Kepala Biro Kepesantrenan yang menginisiasi agenda pengkajian aswaja tersebut.
“Apalagi ini langsung perintah Kyai, sebab sangat banyak sekali simpang-siur bahan bacaan yang tergolong tidak sesuai dengan akidah aswaja. Ini berbahaya jika meraka tidak dibekali sejak dini. Ustad Wafi, selaku alumnus pesantren salaf Sidogiri dipercaya sebagai pemateri agenda ini.”
(baca juga: Tingkatkan Administratif Berbasis Digital, Pengurus Pesantren Dapatkan Pelatihan Khusus)
Terdapat sekitar 30-an pengurus pesantren mulai dari pembina kamar, kepala asrama, staff biro, dan pengurus pesantren lainnya yang turut mengikuti pengkajian ilmu aswaja tersebut di gedung 8 Nuris. Rencananya, agenda ini akan terus dilaksanakan secara rutin dan ditujukan pula kepada seluruh guru di lembaga formal.
“Alhamdulillah dipercaya menjadi pemateri semoga membawa manfaat dan bisa berbagi soal akidah aswaja yang sebenarnya. Tidak hanya pengurus pesantren yang butuh materi ini, guru-guru di lembaga formal juga, saya berharap mendapat wawasan soal aswaja biar bisa mengajarkan kepada anak didiknya meski sebenarnya sudah ada kajian tersebut di pesantren.” Ujar Ustad Wafi.[AF.Red]
Dokumentasi Kajian Aswaja di Gedung 8 Pesantren Nuris Jember