Pesantren Nuris- Santri Nuris miliki gaya sendiri dalam menikmati liburan akhir semester ganjil. Jika mungkin kebanyakan remaja menikmati liburan dengan berwisata ke suatu tempat tertentu dan bersenang-senang, maka santri Nuris menikmati liburan dengan melaksanakan program tugas mengajar sebagai salah satu kegiatan liburan yang ditetapkan oleh Pesantren Nuris. Program tugas mengajar tersebut berlangsung selama liburan.
(baca juga: Program Tugas Mengajar Pesantren Nuris Jember, Latih Santri Jadi Pendidik Andalan)
Maksud dari program tugas mengajar ini adalah santri Nuris praktik menjadi seorang guru. Mereka akan mengajarkan pengetahuan yang telah didapat dari Pesantren Nuris kepada orang-orang di sekitarnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di mushola di sekitar lingkungan rumah, di pesantren terdekat, dan beberapa tempat lainnya. Materi yang diajarkan juga beragam seperti Nahwu Dasar, Fiqih Ibadah Taqrib, Tarbiyyatus Shibyan, Aqidatul Awam, Hidayatus Shibyan, dan beberapa materi lainnya.
Program tugas mengajar ini tidak serta merta dilaksanakan oleh santri Nuris. Sebab, mereka diberi dua surat pernyataan untuk murid yang diajar dan juga orang tua. Surat pernyataan tersebut wajib diisi oleh murid dan orang tua di akhir pertemuan. Adanya surat pernyataan untuk murid dimaksudkan dapat dijadikan perbaikan untuk tugas mengajar berikutnya. Sedangkan adanya surat pernyataan untuk orang tua dimaksudkan agar orang tua dapat menuliskan pendapatnya untuk putra-putrinya selama melaksanakan tugas mengajar.
Selama liburan ini, sudah banyak santri yang melaksanakan program tugas mengajar tersebut. Mereka adalah Jhonatan M santri asal SMA Nuris yang sudah mengajarkan kitab Taqrib dengan jumlah murid 11 siswa dan dilaksanakan di TPQ al-Hikmah. Sinta Afkarina, santri asal SMP Nuris Jember mengajarkan kitab Fiqih Ibadah dengan jumlah siswa 42 dan dilaksanakan di TPQ Sunan Kalijaga-Bangsalsari. Selain itu, masih terdapat beberapa santri Nuris lainnya yang melaksanakan program tugas mengajar di beberapa tempat dan materi tertentu dengan jumlah siswa yang bervariasi pula.
Madrasah Diniyah Tarbiyatul Muallimin wa Muallimat yang artinya pendidikan bagi calon guru Pesantren Nuris Jember bertujuan untuk mencetak guru di bidang agama dan kitab kuning. “Program tugas mengajar ini merupakan rangkaian dari beberapa program untuk menyukseskan proses kaderisasi guru. Terdapat beberapa jenis kegiatan kaderisasi guru di antaranya Program Abdi Masyarakat (PAM) untuk siswa kelas XI MA Unggulan Nuris di pesantren sekitar wilayah tapal kuda. NSEP (Nuris Student Exchange Programe, sebagai salah satu program belajar dan mengajar di Thailand. Selain itu juga untuk pelatihan guru kader dan guru pengabdian yang diadakan oleh SDM pesantren,” tutur Gus Robith, pengasuh Pesantren Nuris Jember. (Red/Yuv)