Sulfa Mani, Santri Nuris yang Sukses Jabat Presiden ISA di UIN Syahid Jakarta
Pesantren Nuris – Alumni Nuris yang satu ini sangat layak untuk diapresiasi atas kiprahnya di Kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Syahid), Jakarta. Betapa tidak, belum genap 1 semester keberadaannya di sana, kini dia dinobatkan sebagai presiden ISA atau International Student Association untuk periode tahun 2019/2020. Siapakah gerangan, mari baca hasil liputan tentang perjalanan Alumni Nuris ini.
Selama 3 tahun, pemuda asal Si Sakhon, Narathiwat, Thailand tersebut nyantri di Pesantren Nuris Jember. Dikenal sebagai santri yang rajin dan tekun, Sulfa Mani, nama lengkapnya, tak sulit beradaptasi dengan kondisi pesantren dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tercatat, Sulfa adalah santri asal Thailand pertama yang melanjutkan studi di MA Unggulan Nuris pada tahun 2015 silam.
(baca juga: Simposium Nasionalisme Santri Asal Thailand di Pesantren Nuris Jember)
Butuh waktu 2 sampai 3 bulan bagi Sulfa Mani untuk lancar dan memahami bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi saat sekolah di MA Unggulan Nuris. Berkat pembinaan intensif dan matrikulasi yang terprogram baik di lembaga internasional (International Office) Yayasan Nurul Islam Jember, santri dari Thailand ini dapat siap belajar bersama teman-teman lainnya dari Indonesia.
Berada di kelas Program Keagamaan atau PK, santri kelahiran Thailand, 03 Juli 1999, berniat memperdalam ilmu agama khususnya berhaluan ahlussunnah wal jamaah sehingga mengantarkannya ke MA Unggulan Nuris dan fokus hingga lulus tahun 2018. Setelah lulus, dia langsung tancap gas untuk melanjutkan studi sarjana di UIN Syahid Jakarta di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Manajemen Pendidikan.
“Semua berkat pembelajaran di Nuris, arahan dari Pengasuh, Guru, dan dukungan teman-teman yang membuat saya enjoy belajar. Saya sangat diperhatikan selama di sana. Saya terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik untuk almamater MA Unggulan Nuris meski sudah kuliah di Jakarta.” Ungkap Sulfa saat diwawancarai via medsos What’app.
(baca juga: UNBK 2018 di MA Unggulan Nuris, Semangat Siswa asal Thailand Lulus dengan Nilai Baik)
Sesampainya di salah satu kampus favorit di Jakarta tersebut, pemuda hobi membaca dan ngopi ini tak canggung saat harus bergerumul dengan mahasiswa di sana. Proses perkuliahan yang belum genap 1 semester dijalaninya, Sulfa diberi amanah besar sebagai presiden ISA selama 1 periode ke depan.
Melalui seleksi yang cukup alot, muncul dua kandidit terbaik yang akan di-voting dalam menentukan pemimpin organisasi yang digagas oleh Rektor UIN Syahid Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A. Gedung megah, The Basement of The Auditorium Harun Nasution, tepatnya di The Diorama Room, dan ratusan mahasiswa asal berbagai mancanegara, menjadi saksi kemenangan Sulfa Mani atas Abdou Barrow asal Gambia pada hari Sabtu, 05 Januari 2019.
“Ini amanah yang berat, tetapi harus saya syukuri atas kepercayaan mahasiswa dari berbagai negara ini. Semoga saya bisa amanah dan membawa ISA dalam mewujudkan mahasiswa internasional lebih intelektual secara akademis dan akhlak demi mengabdikan diri kepada kampus tercinta ini.”
(baca juga: Santri Nuris Songsong Revolusi Industri 4.0 dengan Bangun Islam Nusantara dari Karya Wali Songo)
Di sela persiapan ujian semester 1 yang kini dijalani, Sulfa Mani tetap optimis dapat membagi waktu untuk belajar dan melaksanakan tugas kepemimpinananya di ISA. Pemuda yang bercita-cita menjadi guru besar ini berharap restu dan doa para guru di Pesantren Nuris Jember agar dia bisa terus melakukan yang terbaik dan dapat membanggakan umat.[AF.Red]
Nama : Sulfa Mani
Alumni: Lembaga MA Unggulan Nuris, 2018
Kuliah : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Manajemen Pendidikan
Sulfa Mani, saat berorasi dalam pemilihan Presiden ISA bersama Abdou Barrow asal Gambia
Suasana rapat penentuan pemimpin ISA