Penulis: Ahmad Rahmatullah
Menjadi seorang remaja bangsa, hendaknya memiliki impian yang tinggi, jelas, spesifik, dan menantang. Namun, dunia telah membalik semuanya. Dewasa ini, jarang sekali remaja yang mempunyai impian tinggi, jelas, dan menantang. Hal ini disebabkan karena mereka tidak terbiasa dilatih dan dididik oleh orang tua untuk mempunyai mimpi. Mengapa demikian? Dikarenakan sedikit sekali orang tua yang duduk bersama dan meluangkan waktunya, bersama anak mereka untuk membuat dan mengikuti impian dan perencanaan atau cara untuk mencapai impian.
(baca juga: Pemimpin Berkarisma)
Akibatnya, banyak dari kalangan remaja yang menggeneralisasi bahwa tanpa memiliki impian atau perencanaan sudah bisa naik kelas atau lulus. Jadi dalam diri mereka tertanam “Untuk apa mempunyai impian dan membuat perencanaan?” Bahkan hal ini terbawa sampai mereka dewasa. Akibatnya ketika bekerja atau sudah menikah pun tidak ada impian dan perencanaan yang jelas. “Dipikir nanti saja”, “sudah nasib”, “terserah Tuhan dah”, dan lain sebagainya.
(baca juga: Ingin Jadi Pemimpin Bijak? Ini Solusinya)
Tidak memiliki impian yang jelas dan menantang, banyak kalangan anak muda yang malas bersekolah, malas belajar, bahkan menganggap bersekolah merupakan suatu beban yang berat. Seperti yang sudah diketui, dengan impianlah yang memotivasi dan menggerakkan remaja untuk lebib bersemangat menjadikan masa depan lebih baik. Oleh sebab itu, remaja sebagai aset bangsa mulailah menyusun impian. Sebab, tanpa impian hidup akan berputar-putar membuang dan menghabiskan waktu untuk mengarungi kehidupan.
Penulis adalah siswa MA Unggulan Nuris kelas XI PK A. Dia aktif sebagai anggota ekstrakurikuler Jurnalistik Website Pesantrennuris.net