Penulis: Ayu Novita Sari
terjerat: hunjaman genting kotak tanah liat. mengejar rabat meski buta pada angka. objek yang dibicarakan baik yang nyata dan yang abstrak. melintas, menghempas. menadah peluh: tanah retak keronta.
(baca juga: Lontong Belah Ketupat)
modusnya cacing hingga merata-rata. guratan senyumannya menusuk, berkecambuk pada orang yang melihatnya. bahkan membius ke segala sudut elevasi ranah negeri. terpajang probabilitas persekutuan terbesarnya.
relasinya …objek mengeliminasi diri. secuil garis selidik menilik celah kunci meja hijau. pilar-pilar sketsa objeknya tertawa. irisan himpunan anggotanya berbaris rapi di belakang. sekumpulan yang lainnya berada di median ruang.
(baca juga: Aferen-sia)
co-domain : orasi sarjana bertranslasi membawa stopmap. belenggu mensubtitusi cuaca ranah. optimumnya menancap ke bawah tidak ingin bertranspose. juga tidak ingin menaikkan grafik vertikalnya. tidak ada diskriminan. objeknya memalingkan air muka. disjoint, tidak ada yang mengikat. alasnya sudah hancur. negeri itu lalu berkata “noktah” titik (.)
Penulis adalah siswa SMA Nuris Jember kelas XII IPS 1