Titik Sudut Kehidupan

Penulis: Arini Fahma

ketika kartesius memahat waktu. mencipta siku pada premis kelam. demi tubuh bersegitiga mengharap relasi-Nya. namun, apalah. mungkin dusta. sungguh 100 jawabannya.sebab meski doa telah melingkar di angkasa. serta usaha telah berpeluang 1. elemen dunia tetap berkurva, bahkan saling bernegasi. mengintegralkan, lalu sekejap mendiferensialkan

(baca juga : Aferen-sia)

Tuhan, Engkau senantiasa berpetuah. bahwa imajiner itu himpunan { }. dan positif-negatif dapatlah bersinggungan. tapi, kini telah sampai pada ujung ordinat. lelah…

(baca juga: Relasi Negeri Kuarsil Lancip)

Tuhan, setelah tiada titik berat. akankah masih saling limit. Tuhan, jika hati tak lagi sejajar. akankah kasih-MU tetap ∞. diskonjungsi, hamba tak lagi pantas menyapa-Mu.

Penulis adalah siswa MA Unggulan Nuris

Related Post