Pesantren Nuris– Santri Nuris isi waktu liburan dengan kegiatan positif. Salah satunya adalah melaksanakan program tugas mengajar dari pesantren. Program tugas mengajar merupakan program latihan santri Nuris untuk mengamalkan pengetahuan yang mereka dapatkan selama nyantri di lingkungan sekitar. Program tersebut dilaksanakan selama liburan saja. Dengan penuh dedikasi santri Nuris mengajar di mushola atau pesantren dekat tempat tinggal mereka.
(baca juga: PPDB Nuris Kembali buka, Calon Siswa Sesak Penuhi Ruang Pendaftaran)
“Program tugas mengajar ini merupakan agenda rutin santri Nuris. Dilaksanakannya program ini guna melatih santri Nuris agar menjadi orang yang bermanfaat dengan cara mengajar. Sebab. Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat untuk orang lain. Selain itu, diadakannya program tugas mengajar ini untuk mengukur seberapa jauh pemahaman santri Nuris terhadap ilmu agama yang telah diajarkan di pesantren. Mengembangkan kitab kuning merupakan salah satu program lanjutan dari program tugas mengajar ini,” pungkas Ustaza Maktub, salah satu pengurus Asrama Putri Daltim Pesantren Nuris Jember..
Santri Nuris mengajarkan beberapa hal di antaranya Fiqih, Akhlak, Tauhid, Tajwid, dan sebagainya. Mereka mengajarkannya kepada adik sendiri, tetangga, atau santri madrasah yang terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing. Tidak tanggung-tanggung, program ini juga memiliki form penilaian sendiri sebagai penyemangat santri Nuris dalam mengajar. Aspek yang menjadi penilaian di antaranya jumlah murid, jumlah pertemuan atau jam mengajar, dan jumlah fashal (bab) yang diajarkan. Ada apresiasi untuk tiga pengajar terbaik.
(baca juga: Reuni Alumni MA Angkatan 2015, Semangat Solidaritas dan Istiqomah)
“Awalnya program tugas mengajar ini hanya untuk santri MA Unggulan Nuris saja, namun berlanjut hingga untuk siswa SMA dan SMK Nuris. Semoga melalui program ini santri Nuris menjadi pribadi yang lebih baik lagi, mereka bisa belajar bagaimana cara menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Nantinya akan diselenggarakan malam penganugerahan dan penentuan pengajar terbaik,” tutupnya.
Program tugas mengajar ini menjadikan liburan santri Nuris semakin berkesan. Pasalnya, antusias mereka dalam mengajar sangat tinggi. “Senang sekali, program tugas mengajar ini menjadikan liburan saya semakin berarti karena saya dapat berbagi pengetahuan dengan sesama. Saya juga bisa belajar menjadi guru. Hehehe…Liburan tidak harus pergi ke tempat wisata atau berhura-hura. Semoga program ini terus berlanjut,” kata Muhammad Farhan Wida, salah satu santri Nuris. (Red/Yuv)